Ukraina kini merasa ditinggal sendirian oleh negara-negara NATO yang sebelumnya berjanji akan membalas segala kemungkinan serangan Rusia ke Kiev atau Kyiv.
Padukan Rusia kini maju dalam empat penjuru. Dari Krimea pasukan Rusia bergerak dalam barisan selatan, dari Belarusia menuju Kyiv dalam barisan utara dan barat. Dan berikutnya dari Timur yang selama ini menjadi tempat konflik Donbass di Donets dan Lugansk.
Meski tidak memiliki persenjataan dengan kualitas dan kuantitas yang memadai lawan Rusia, Ukraina diperkirakan sedang mempersiapkan perang asimetris perkotaan sebagaimana dilakukan kelompok Houthi di Yaman yang menguasai ibukota Sana'a.
Sebagaimana diketahui meski Houthi dihajar oleh koalisi Arab dengan persenjataan lebih canggih namun sampai kini peta kekuatan tidak pernah bergeser dalam jauh dari demarkasi yang ada.
Ukraina diperkirakan akan terbelah dua antara wilayah yang dikuasai Rusia dengan wilayah Ukraina yang masih tersisa. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mewanti-wanti pasukannya tidak kehilangan ibukota Kyiv.
Perang akan berlangsung dengan intensitas kecil namun dengan waktu yang berkepanjangan sebagaimana terjadi Yaman saat ini.
No comments:
Post a Comment