• Friday, October 28, 2022

    Garing, Pemimpin Houthi Bercanda akan Gelar Latihan Rudal Antara Yaman dengan Rusia

    Mohammad Ali Al Houthi yang menjabat sebagai Presiden Komite Revolusi di Sanaa dalam pemerintahan Houthi menuliskan sebuah cuitan bernuansa garing di akun Twiternya.

    "Setelah Rusia dan Amerika mengumumkan akan melakukan latihan senjata nuklir, kami menantikan manuver rudal balistik Yaman dengan Rusia di masa depan insyallah," tulis sepupu pemimpin kelompok Houthi Abdulmalik Al Houthi ini.

    Cuitan ini dirasa garing oleh pengikutnya karena Rusia sampai sekarang tidak mengakui pemerintahan Houthi di Sanaa walau secara sosiologis Rusia memang lebih dekat dengan kelompok Syiah seperti Hezbollah di Lebanon, bekerja sama dengan Iran di Suriah dan lain sebagainya.

    Selain itu, media Rusia Today juga mengambil posisi netral dan cenderung mendukung posisi Houthi jika berhadapan dengan kepentingan AS dkk.

    Dengan posisinya sebagai Presiden Komite Revolusi yang sebelumnya bernama Komiter Revolusi tertinggi dan anggotanya kebanyakan adalah kader Houthi, Mohammad Ali Al Houthi pernah menjadi presiden de facto Yaman.

    Namun, sebagai konsensus politik saat itu, Komite Revolusi akhirnya mendirikan Dewan Politik Tinggi sebagai lembaga kepresidenan de facto dengan menggabungkan setengah anggotanya dari Partai Kongres Rakyat Umum yang saat itu mendukung Houthi atas perintah Presiden Abdullah Saleh.

    Mohammad Ali Al Houthi kemudian menyerahkan kekuasaan kepada Presiden Dewan Politik Tinggi sebagai Presiden de facto Yaman bentukan Houthi.

    Namun begitu, kelembagan Komite Revolusi tidak dihapuskan dan digunakan sebagai lembaga arbitrase jika terjadi perselisihan di dalam Dewan Politik Tinggi.

    Komite Revolusi pernah kembali akan mengambil alih kekuasaan saat kelompok Houthi mengeksekusi mantan Presiden Abdullah Saleh.

    Namun, kader Partai Kongres di Dewan Politik tidak mengundurkan diri sehingga tetap menjadi lembaga kepresidenan meski tak diakui PBB.

    Saat ini, Presiden de facto Yaman versi Sanaa adalah Mahdi Al Mashat kelahiran 1986 yang merupakan anggota Dewan Politik yang juga anggota Komite Revolusi.

    Anggita Dewan Politik Tinggi bentukan Houthi dan Partai Kongres ini termasuk:

    1. Saleh Al-Samad : Ketua Dewan (14 Agustus 2016 - 19 April 2018) - tewas pada 19 April 2018. Kini diganti Muhammad Ali Al Houthi sebagai anggota.
    2. Kassem Labouza : Wakil Ketua Dewan (saat ini)
    3. Sadiq Amin Abu Ras
    4. Youssef Al-Fishi digantikan oleh Mahdi Al-Mashat pada 16 Mei 2017.
    5. Mahdi Al-Mashat menjadi anggota Dewan sejak 16 Mei 2017, Ketua Dewan (23 April 2018 - masih menjabat. Presiden de facto Yaman saat ini.)
    6. Khaled Said Al-Diny
    7. Muhammad Saleh Al Nuaimi
    8. Mubarak Saleh Al Masni
    9. Jaber Al-Wahbani
    10. Sultan Al-Sami

    Posisi Komite Revolusi bisa disebut mirip antara gabungan Dewan Petimbangan Presiden karena menjadi badan arbitrase untuk Dewan Politik Tinggi. Juga mirip seperti BPUPKI karena juga mempunyai otoritas membentuk Dewan Nasional pengganti parlemen.

    Selain itu juga berfungsi sebagai DPP sekaligus Dewan Pembina jika Houthi atau Ansharullah dianggap sebagai sebuah partai.

    Akun twitter Mohammad Ali Al Houthi merupakan salah satu yang banyak followernya di antara para pemimpin Houthi.

    Kelompok Houthi membanggakan kepemilikan mereka atas sejumlah senjata canggih seperti Scud dan lain sebagainya karena pemerintah yang sah justru tidak memiliki.

    Alutsista canggih itu didapat usai menyita gudang senjata eks militer Yaman. Uniknya, militer Yaman dulunya mendapatkannya dari tentara Yaman Selatan usai penyatuan utara dan selatan pada 1990.

    Saat itu militer Yaman Selatan lebih canggih karena persenjataan berat yang dipasok Uni Soviet.

    Tidak diketahui apakah pasukan pemerintah yang sah mempunyai stok alutsista berat atau tidak. Namun berbagai laporan menyenbut tentara Yaman justru hanya mendapat pasokan senjata dari koalisi Teluk.

    Selain alutsista berat, Houthi juga mewarisi sejumlah pabrik pembuatan senjata eks militer Yaman. Sebagian besar pabrik tersebut telah dipindahkan ke gua-gua buatan di bawah tanah.

    loading...


    Tentang Kami

    Www.TobaPos.Com berusaha menyajikan informasi yang akurat dan cepat.

    Pembaca dapat mengirim rilis dan informasi ke redaksi.dekho@gmail.com

    Indeks Berita