Tobapos -- Tak terima namanya diseret dalam kasus korupsi yang menjerat Gubernur Provinsi Hainan, China, Ji Wenlin, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meminta Ji Wenlin menunjukkan bukti-bukti keterkaitannya.
Seperti yang diketahui, dalam kasus korupsi yang menjerat Ji Wenlin tersebut, Rini dituding menerima uang sebesar US$5 juta dari Ji Wenlin terkait proyek kereta api cepat hasil dari kerja sama dengan pihak China Railway Construction Limited.
Enggan disudutkan, Rini berbalik menuding Ji Wenlin untuk menjelaskan bukti yang dimiliki bahwa dirinya menerima sejumlah uang tersebut. Rini pun mengaku siap jika dirinya dipanggil pihak berwajib untuk diselidiki lebih lanjut.
Seperti yang diketahui, dalam kasus korupsi yang menjerat Ji Wenlin tersebut, Rini dituding menerima uang sebesar US$5 juta dari Ji Wenlin terkait proyek kereta api cepat hasil dari kerja sama dengan pihak China Railway Construction Limited.
Enggan disudutkan, Rini berbalik menuding Ji Wenlin untuk menjelaskan bukti yang dimiliki bahwa dirinya menerima sejumlah uang tersebut. Rini pun mengaku siap jika dirinya dipanggil pihak berwajib untuk diselidiki lebih lanjut.
"Saya ketawa aja (namanya terseret dalam kasus korupsi di China), terus terang kasih buktinya. Panggil saya. Minta bukti, jangan sembarangan," ungkapnya saat ditemui di Gedung Pertamina Pusat, Jakarta, Rabu (13/4).
Dirinya menyayangkan, tudingan tersebut datang kepada dirinya. Sementara dirinya meyakini, pelanggaran tersebut tidak ada sangkut paut dengannya sama sekali.
"Maksud saya, apapun kita sebagai bangsa dan manusia jangan memfitnah. Kalau mau apa-apa tunjukkan lah buktinya. Kasih lihat. Saya ketawa. Kalau saya punya USD50 juta ya saya enggak ke sini lah. USD5 juta aja enggak ke sini. Jalan-jalan," ujar Rini.
Seperti dilansir dari brudirect.com, dalam pemeriksaan Ji Wenlin pada pertengahan Januari 2016 lalu, Ji Wenlin menyatakan pengakuan yang mengejutkan, yakni selama ini Ji Wenlin dengan Komite Pusat Partai Komunis China, Zhou Yong Kang, mendirikan proyek di berbagai negara. Ji Wenlin dan Zhou Yongkang mendapatkan komisi dari perusahaan-perusahaan China yang mendapatkan proyek di berbagai negara Asia.
Di Thailand, Ji Wenlin dan Zhou Yongkang menyuap Letnan Jendral Pongpat Chayapan melalui proyek yang dilakukan oleh China Railway Construction sejak 2006. Dengan India, mereka terkait erat dengan mantan Perdana Menteri India Manmohan Singh dan Pankaj Bhujbal yang memiliki bisnis batubara.
Rini Soemarno selaku Menteri BUMN memiliki posisi yang paling menentukan dalam pembangunan rel kereta api. Pada Januari 2016, Ji Wenlin bahkan disebut-sebut mengirimkan uang sebesar US$5 juta kepada Rini. (jitunews.com)
Dirinya menyayangkan, tudingan tersebut datang kepada dirinya. Sementara dirinya meyakini, pelanggaran tersebut tidak ada sangkut paut dengannya sama sekali.
"Maksud saya, apapun kita sebagai bangsa dan manusia jangan memfitnah. Kalau mau apa-apa tunjukkan lah buktinya. Kasih lihat. Saya ketawa. Kalau saya punya USD50 juta ya saya enggak ke sini lah. USD5 juta aja enggak ke sini. Jalan-jalan," ujar Rini.
Seperti dilansir dari brudirect.com, dalam pemeriksaan Ji Wenlin pada pertengahan Januari 2016 lalu, Ji Wenlin menyatakan pengakuan yang mengejutkan, yakni selama ini Ji Wenlin dengan Komite Pusat Partai Komunis China, Zhou Yong Kang, mendirikan proyek di berbagai negara. Ji Wenlin dan Zhou Yongkang mendapatkan komisi dari perusahaan-perusahaan China yang mendapatkan proyek di berbagai negara Asia.
Di Thailand, Ji Wenlin dan Zhou Yongkang menyuap Letnan Jendral Pongpat Chayapan melalui proyek yang dilakukan oleh China Railway Construction sejak 2006. Dengan India, mereka terkait erat dengan mantan Perdana Menteri India Manmohan Singh dan Pankaj Bhujbal yang memiliki bisnis batubara.
Rini Soemarno selaku Menteri BUMN memiliki posisi yang paling menentukan dalam pembangunan rel kereta api. Pada Januari 2016, Ji Wenlin bahkan disebut-sebut mengirimkan uang sebesar US$5 juta kepada Rini. (jitunews.com)
No comments:
Post a Comment