Tobapos -- Kudeta militer yang berlangsung di Turki berhasil digagalkan pihak pemerintah. Sejumlah Prajurit pro kudeta menyerah dan menganggap kudeta telah selesai. Meski begitu, Pemerintahan Turki masih terus berjaga-jaga kemungkinan Kudeta susulan yang bisa saja terjadi.
Setelah penanggulangan aksi kudeta tersebut, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan terlihat muncul di tengah kerumunan para pendukungnya di Bandara Attaruk, Istanbul. Ia lantas berpidato. Dalam pidatonya hampir 10 menit itu, Erdogan menyampaikan terima kasih atas aksi heroik rakyatnya yang berhasil menggagalkan upaya tentara kudeta.
Selengkapnya pidato Presiden Turki seperti dilansir kantor berita RMOL.
“Saudara-saudariku, saya atas nama pribadi, atas nama bangsa ini, mengucapkan terimakasih atas aksi heroik yang kalian perlihatkan. Saudara-saudari tercinta, kita semua bersama dalam perjalanan suci ini,”
“Dalam perjalanan ini, ketundukan, penghambaan hanya ada kepada Allah. Mereka yang menghamba kepada hamba, menghamba kepada kepentingan, dengan menyusup ke dalam tubuh militer kita yang bersih, lewat apa yang mereka lakukan pada pasca 17-25 Desember, lewat apa yang mereka lakukan (kudeta) tadi malam, mereka menampakkan diri mereka sebenarnya.”
“Kemarin sore, mereka memperlihatkan teror dalam arti sebenarnya. Begitu rendahnya mereka ini, senjata, tank dan helikopter yang dibeli dengan hasil keringat rakyat, mereka todongkan kepada rakyat. Pesawat F-16 terbang di langit ini, apa itu mereka beli dengan uang bapaknya?” sela Erdogan dengan keras.
Erdogan juga menyebut kelompok pengkudeta ini adalah sekelompok kecil di dalam tubuh militer. Mereka tidak mengendalikan militer, dan mereka tidak bisa dan tidak mampu melakukannya. Pemerintah yang dipilih rakyat saat ini masih dalam tugas.”
“Saya ingin kalian tahu ini. Selama nyawa ini di kandung badan, dengan kain kafan tersarung, tidak ada yang tidak bisa kita lakukan untuk berdiri kokoh melawan kelompok ini,” kata Erdogan menekankan.
Dalam kesempatan ini, Erdogan juga sampaikan pesannya ke Pensilvania, kepada pimpinan kelompok yang dikenal dengan “parallel state”:
“Cukup pengkhianatan yang kamu lakukan terhadap bangsa ini, terhadap umat ini. Kalau kamu tidak bersalah, ayo balik ke negerimu. Kekuatanmu tidak akan cukup untuk mengobok negri ini dari sebuah kamar,”
Pidato tersebut meski berdurasi 10 menit namun cukup membangkitkan nyala patriotisme rakyat Turki yang semula cemas dan takut untuk kembali normal dan bersatu. Kudeta militer yang gagal tersebut menjadi catatan buruk di awal abad ini bagi Turki dan Erdogan. (sumber/adm)
Setelah penanggulangan aksi kudeta tersebut, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan terlihat muncul di tengah kerumunan para pendukungnya di Bandara Attaruk, Istanbul. Ia lantas berpidato. Dalam pidatonya hampir 10 menit itu, Erdogan menyampaikan terima kasih atas aksi heroik rakyatnya yang berhasil menggagalkan upaya tentara kudeta.
Selengkapnya pidato Presiden Turki seperti dilansir kantor berita RMOL.
“Saudara-saudariku, saya atas nama pribadi, atas nama bangsa ini, mengucapkan terimakasih atas aksi heroik yang kalian perlihatkan. Saudara-saudari tercinta, kita semua bersama dalam perjalanan suci ini,”
“Dalam perjalanan ini, ketundukan, penghambaan hanya ada kepada Allah. Mereka yang menghamba kepada hamba, menghamba kepada kepentingan, dengan menyusup ke dalam tubuh militer kita yang bersih, lewat apa yang mereka lakukan pada pasca 17-25 Desember, lewat apa yang mereka lakukan (kudeta) tadi malam, mereka menampakkan diri mereka sebenarnya.”
“Kemarin sore, mereka memperlihatkan teror dalam arti sebenarnya. Begitu rendahnya mereka ini, senjata, tank dan helikopter yang dibeli dengan hasil keringat rakyat, mereka todongkan kepada rakyat. Pesawat F-16 terbang di langit ini, apa itu mereka beli dengan uang bapaknya?” sela Erdogan dengan keras.
Erdogan juga menyebut kelompok pengkudeta ini adalah sekelompok kecil di dalam tubuh militer. Mereka tidak mengendalikan militer, dan mereka tidak bisa dan tidak mampu melakukannya. Pemerintah yang dipilih rakyat saat ini masih dalam tugas.”
“Saya ingin kalian tahu ini. Selama nyawa ini di kandung badan, dengan kain kafan tersarung, tidak ada yang tidak bisa kita lakukan untuk berdiri kokoh melawan kelompok ini,” kata Erdogan menekankan.
Dalam kesempatan ini, Erdogan juga sampaikan pesannya ke Pensilvania, kepada pimpinan kelompok yang dikenal dengan “parallel state”:
“Cukup pengkhianatan yang kamu lakukan terhadap bangsa ini, terhadap umat ini. Kalau kamu tidak bersalah, ayo balik ke negerimu. Kekuatanmu tidak akan cukup untuk mengobok negri ini dari sebuah kamar,”
Pidato tersebut meski berdurasi 10 menit namun cukup membangkitkan nyala patriotisme rakyat Turki yang semula cemas dan takut untuk kembali normal dan bersatu. Kudeta militer yang gagal tersebut menjadi catatan buruk di awal abad ini bagi Turki dan Erdogan. (sumber/adm)





No comments:
Post a Comment