Tobapos -- Sudah beberapa tahun belakangan penulis berkurban di beberapa tempat.
Berkurban sebagai ajaran agama Islam, telah ritual ibadah setiap tahun.
Dari sekian banyak tempat, penulis berusaha mencari tempat yang sesuai untuk berkurban.
Tempat yang paling sering berkurban, tentunya adalah lokasi tempat tinggal.
Mulai dari Kp Melayu, Citayam dan juga Depok.
Bila tempat-tempat tersebut penuh, atau terlalu banyak yang berkurban, pilihan berikutnya jatuh pada kampung halaman.
Berkurban di kampung halaman cukup dengan mentransfer ke orang tua angka harga di sana.
Berkurban sebagai ajaran agama Islam, telah ritual ibadah setiap tahun.
Dari sekian banyak tempat, penulis berusaha mencari tempat yang sesuai untuk berkurban.
Tempat yang paling sering berkurban, tentunya adalah lokasi tempat tinggal.
Mulai dari Kp Melayu, Citayam dan juga Depok.
Bila tempat-tempat tersebut penuh, atau terlalu banyak yang berkurban, pilihan berikutnya jatuh pada kampung halaman.
Berkurban di kampung halaman cukup dengan mentransfer ke orang tua angka harga di sana.
Tapi, karena kondisi kampung yang tidak banyak berkurban, seringkali jumlah yang berkurban sudah terbatas.
Misalnya bila yang berkurban tujuh orang, maka mereka akan memilih untuk menyembelih lembu.
Bila ada orang yang ingin menambah maka akan sulit mencari kambingnya dalam waktu yang cepat.
Sehingga, bila pilihan yang berkurban di kampung halaman sudah penuh, maka pilihan jatuh pada berkurban di beberapa yayasan yang sudah eksis dan dapat dilakukan transfer, seperti Dompet Dhuafa, PKPU dan lain sebagainya.
Pilihan juga bisa pada kepanitian yang dihandle oleh alumni. Misalnya alumni Pesantren Al Kautsar Al Akbar (lihat), India dan lain sebagainya.
Tahun 2016, penulis tiba-tiba dihubungi oleh Mas Sugeng Riyanto, salah satu relawan di Sekolah Master Depok.
Akhirnya tawaran berkurban saya pilih ke sana.
Sekolah Master (lihat) merupakan sekolah yang menyediakan pendidikan gratis.
Sekolah ini sudah terkenal dan berjasa menjadi rumah bagi banyak gelandangan di Depok.
Semoga Kurban 2016 mendapat keberkahan.. (Julkifli)
Adv: Yuk, Belanja Online di POP Shop
Misalnya bila yang berkurban tujuh orang, maka mereka akan memilih untuk menyembelih lembu.
Bila ada orang yang ingin menambah maka akan sulit mencari kambingnya dalam waktu yang cepat.
Sehingga, bila pilihan yang berkurban di kampung halaman sudah penuh, maka pilihan jatuh pada berkurban di beberapa yayasan yang sudah eksis dan dapat dilakukan transfer, seperti Dompet Dhuafa, PKPU dan lain sebagainya.
Pilihan juga bisa pada kepanitian yang dihandle oleh alumni. Misalnya alumni Pesantren Al Kautsar Al Akbar (lihat), India dan lain sebagainya.
Tahun 2016, penulis tiba-tiba dihubungi oleh Mas Sugeng Riyanto, salah satu relawan di Sekolah Master Depok.
Akhirnya tawaran berkurban saya pilih ke sana.
Sekolah Master (lihat) merupakan sekolah yang menyediakan pendidikan gratis.
Sekolah ini sudah terkenal dan berjasa menjadi rumah bagi banyak gelandangan di Depok.
Semoga Kurban 2016 mendapat keberkahan.. (Julkifli)
Adv: Yuk, Belanja Online di POP Shop
No comments:
Post a Comment