• Saturday, November 19, 2016

    10 Duta Petani Muda Merajut Optimisme untuk Pertanian

    Tobapos -- Produksi pangan sangat bergantung pada populasi petani yang semakin hari semakin menurun. Data Badan Pusat Statistik memperlihatkan hanya duabelas persen petani yang berumur di bawah 35 tahun (BPS 2013). Duabelas persen adalah angka yang sangat sedikit untuk mempersiapkan keberlanjutan pangan 20 tahun lagi.  Menyadari keberlanjutan pangan tidak akan terwujud tanpa adanya regenerasi petani, AgriProFocus Indonesia, Oxfam di Indonesia, Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) dan Kuncup Padang Ilalang (KAIL) menyelenggarakan ajang pemilihan duta petani muda 2016.

    “Mandegnya regenerasi petani tak bisa dipisahkan dari wajah pertanian saat ini. Pertanian muram, tak menguntungkan, tak menjanjikan masa depan. Hal ini menyebabkan rendahnya minat masyarakat untuk masuk pertanian. Oleh karenanya diperlukan upaya untuk menumbuhkan kebanggaan menjadi petani. Salah satu upaya tersebut adalah diadakannya pemilihan duta petani muda. Duta petani muda ini diharapkan mampu menginspirasi dan menjadi agen perubahan di wilayahnya masing-masing. Jika duta petani muda ini menginspirasi di komunitasnya masing-masing, maka kekuatiran atas regenerasi petani tidak perlu terjadi.” ujar Said Abdullah, koordinator Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan.

    Sepuluh finalis Duta Petani Muda telah terpilih yakni: Ahmad Tarmizi (petani kedelai dan pengolahan paska panen dari Nusa Tenggara Barat), Apni Olivia Naibaho (petani sayur organik dan hidroponik dari Sumatera Utara), Frisca Chairunnisa (petani sayur organik dari Sumatera Barat), I Gede Artha Sudiarsana (petani jamur dari Bali), Maya Stolastika Boleng (petani tomat ceri dari Jawa Timur), Muhamad Juananda Kopayona (pengolahan paska panen madu dari NTT) dan Yosef Leribun (peternak ayam dan babi dari NTT),  Muhammad Nasrul (pengolahan paska panen perikanan dari Sulawesi Selatan), serta Rici Solihin (produksi dan pemasaran Paprika dari Jawa Barat) dan Rizal Fahreza (produksi dan distribusi Jeruk dari Jawa Barat).
    Finalis Duta Petani Muda tersebut merupakan petani-petani muda yang memiliki motivasi untuk memajukan pertanian ke tingkat berikutnya dan inovasi, baik dalam produksi maupun pengolaha paska panen. Adapun dari sepuluh duta petani muda, terdapat tiga perempuan finalis duta petani muda yang menggambarkan bahwa perempuan petani yang juga menggerakkan petani muda lain dan memiliki kemampuan yang sama menonjolnya dengan tujuh duta petani muda yang lain.

    “Terpilihnya tiga petani perempuan di antara sepuluh para Duta Petani Muda ini menunjukkan bahwa bertani bisa menjadi pilihan profesi bagi perempuan muda. Harapan kami mereka bisa menginspirasi perempuan-perempuan muda untuk terjun ke pertanian dan bersama dengan pemuda yang lain membangun pertanian dan agribisnis di Indonesia, serta mewujudkan Sustainable Development Goal: Zero Hunger di tahun 2030,” ujar Dini Widiastuti, direktur program Keadilan Ekonomi, Oxfam di Indonesia.

    “Para petani muda ini bukan hanya menanam pangan yang mampu terserap pasar namun menjadi motivasi untuk menyediakan pangan alternatif bagi masyarakat dengan mengoptimalkan sumber daya sekitarnya dan memanfaatkan teknologi informasi,” kata Dini.

    Tina Napitupulu, Country Network Coordinator AgriProFocus Indonesia, menilai para finalis duta petani muda ini merupakan inspirator muda yang mampu menggerakkan animo anak muda untuk terlibat dan menghidupkan kembali pertanian menjadi peluang pekerjaan pun pemberdayaan di komunitasnya.

    “Ada beberapa hal yang dinilai dari para finalis, antara lain seperti apa visi mereka terhadap pertanian, bagaimana kepedulian mereka terhadap masyarakat sekeliling khususnya anak muda di pertanian. Apakah mereka melihat diri dan bisnis mereka sebagai bagian dari memecahkan masalah sosial di sekelilingnya atau tidak? Dan semua finalis yang ada di sini memenuhi hal-hal tersebut meski dengan derajat yang berbeda. Materi selama pelatihan memperkuat mereka sebagai social entrepreneur di pertanian,” kata Tina pada acara malam penganugerahan “Young Farmers on Top,” malam penganugerahaan Duta Petani Muda 2016 di Jakarta, Sabtu (19/11).

    Selama dua bulan proses pendaftaran Duta Petani Muda 2016, empat organisasi penyelenggara telah menerima 514 aplikasi para petani muda sehingga terpilihlah 10 duta petani muda 2016 melalui proses penyaringan berdasarkan umur, persistensi usaha, kemampuan mengekspresikan diri, motivasi, inovasi, keramahan lingkungan, upaya membuka lapangan kerja, sensitif gender, dan pemanfaatan media sosial serta proses wawancara.

    Saat penutupan pendaftaran 11 Oktober 2016, 514 aplikasi petani muda yang masuk terdiri dari 401 petani laki-laki dan 113 petani perempuan dimana mencakup 255 petani di sektor pangan dan holtikultura (49.16%), 84 petani di sektor perkebunan (16.34%), 59 peternak (11,48%), 41 pemuda di sektor perikanan (7,98%), 47 petani yang bergerak di sektor pengolahan pasca panen (9,14%), dan 28 pemuda yang melakukan perdagangan pangan (5.45%).   (adm)


    Adv: Yuk, Belanja Online di POP Shop
    loading...


    Tentang Kami

    Www.TobaPos.Com berusaha menyajikan informasi yang akurat dan cepat.

    Pembaca dapat mengirim rilis dan informasi ke redaksi.dekho@gmail.com

    Indeks Berita