• Monday, March 6, 2017

    Mengenal Pan-Thaiisme di Thailand

    Tobapos -- Nama Pan-Thaiisme merupakan nama yang jarang muncul dalam literasi Indonesia bahkan Inggris. Berbeda dengan Pan-Arabisme.

    Walaupun begitu, bukan tak mungkin, Pan-Thaiisme banyak dibahas dalam literasi berbahasa Thailand.

    Saat ini Pan-Thaiisme diidentikkan dengan Thailand dan diasporanya. (baca)

    Padahal, pada era Perang Dingin, Pan-Thaiisme pernah diidentikkan dengan asal muasal orang Thailand itu sendiri.

    Orang Thai atau Thay serta Tai/Dai (tulisan latin versi Tiongkok) (baca) merupakan orang yang sama yang berasal dari Tiongkok Selatan, tepatnya Yunnan.
    Kelompok orang Tai di Tiongkok hidup dalam wilayah sendiri (baca). Merekalah yang menjadi leluhur orang Thailand dan hubungan itu tidak terputus, apalagi dengan semakin mudahnya transportasi darat, Sungai Mekong dan Laut.

    Thailand became a member of SEATO (baca) upon the discovery of the newly founded "Thai Autonomous Region" (the Xishuangbanna Dai Autonomous Prefecture) in Yunnan (in South West China) - apparently feeling threatened by potential Chinese communist subversion on its land.

    Selanjutnya

    The Second Sino-Japanese War (1931-1945) saw the heavy bombardment of Xishuangbanna by Japanese troops and a simultaneous influx of Pan-Taiist propaganda from Japan's ally, Thailand. According to Hsieh, 173–174 this reduced the appeal of a broad pan-Tai identity among the Dai Lue. (baca)

    Beberapa fakta sejarang ini juga mempengaruhi hubungan kedua negara (baca), baik dalam kerja sama kompetisi dan kesamaan. (adm)


    Adv: Yuk, Belanja Online di POP Shop
    loading...


    Tentang Kami

    Www.TobaPos.Com berusaha menyajikan informasi yang akurat dan cepat.

    Pembaca dapat mengirim rilis dan informasi ke redaksi.dekho@gmail.com

    Indeks Berita