![]() |
ilustrasi |
"Polisi Perfektur Chiba telah menangkap 7 pimpinan Asuna Grup dengan CEO nya Norihiro Ishida (56) karena melakukan proses investasi ilegal kepada 170 korban warga Jepang selama 10 tahun terakhir ini," ungkap sumber Tribunnews.com, Kamis (5/7/2018).
Ishida dan rekanannya enam orang telah melakukan pengumpulan dana investasi sejak 10 tahun lalu hingga Januari 2018 dengan menjanjikan semua nasabahnya kepastian bunga 10 persen per tahun atas investasinya di Asuna Grup.
Perusahaan tersebut melakukan investasi di perusahaan properti di Bali dan dengan dalih dapat jual beli tanah dengan harga yang bagus.
"Mereka menawarkan investasi dengan bunga 10 persen yang ternyata dilakukan secara ilegal," kata sumber itu.
Belakangan banyak nasabah komplain tidak memperoleh bayaran bunga yang dijanjikan dengan kepastian tersebut dan ternyata kegiatan yang dilakukan selama ini adalah ilegal.
Polisi masih terus menyelidiki lebih lanjut kemungkinan lebih luas lagi kerugian nasabah dan kegiatan lain terutama transaksi uang yang terjadi selama ini di perusahaan tersebut.
Demikian pula kemungkinan keterkaitan dengan mafia Jepang (Yakuza) sebagai bagian penipuan dan atau money laundering ke Indonesia.
Info lengkap Yakuza dapat dibaca di www.yakuza.in. (sumber/adm)
Adv: Yuk, Belanja Online di POP Shop
Ishida dan rekanannya enam orang telah melakukan pengumpulan dana investasi sejak 10 tahun lalu hingga Januari 2018 dengan menjanjikan semua nasabahnya kepastian bunga 10 persen per tahun atas investasinya di Asuna Grup.
Perusahaan tersebut melakukan investasi di perusahaan properti di Bali dan dengan dalih dapat jual beli tanah dengan harga yang bagus.
"Mereka menawarkan investasi dengan bunga 10 persen yang ternyata dilakukan secara ilegal," kata sumber itu.
Belakangan banyak nasabah komplain tidak memperoleh bayaran bunga yang dijanjikan dengan kepastian tersebut dan ternyata kegiatan yang dilakukan selama ini adalah ilegal.
Polisi masih terus menyelidiki lebih lanjut kemungkinan lebih luas lagi kerugian nasabah dan kegiatan lain terutama transaksi uang yang terjadi selama ini di perusahaan tersebut.
Demikian pula kemungkinan keterkaitan dengan mafia Jepang (Yakuza) sebagai bagian penipuan dan atau money laundering ke Indonesia.
Info lengkap Yakuza dapat dibaca di www.yakuza.in. (sumber/adm)
Adv: Yuk, Belanja Online di POP Shop
No comments:
Post a Comment