![]() |
Mall di Aceh (ilustrasi) |
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum Asosiasi Perdagangan Barang, Distributor, Keagenan dan Industri Indonesia (ARDINDO) Bidang Distributor dan Keagenan, H Firmandez, Senin, 1 Juli 2019.
“Pelaku usaha di Aceh itu harus didukung dan diarahkan untuk masuk ke pasar digital dan go internasional, agar produk-produk unggulan dari UMKM di Aceh bisa berkembang. Jadi pengusaha Aceh itu harus go exspor dan go digital. Jangan hanya bermain di pasar lokal,” ujar H Firmandez.
H Firmandez yang juga tim pemantau otonomi khusus (Otsus) Aceh Papua dan Keistimewaan Yogjakarta ini menambahkan, jika produk-produk unggulan dari setiap daerah di Aceh masuk ke pasar digital, pasarnya tidak akan terbatas, sehingga mudah dikenal oleh konsumen luar negeri.
Untuk masuk ke pasar digital tersebut, Pemerintah Aceh juga harus memfasilitasi pelaku usaha UMKM dengan lembaga keuangan, sehingga mereka punya akses terhadap modal melalui berbagai skema pembiayaan.
“Tugas Pemerintah Aceh untuk memfasilitasi business matching antara pelaku usaha UMKM di Aceh dengan pasar dan lembaga keuangan. Sehingga produk-produk unggulan Aceh bisa tembus pasar internasional,” lanjut mantan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Aceh tersebut.
Anggota DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) Aceh 2 ini menambahkan, melalui pasar digital dengan pemanfaatan financial technologi (fintech) produk-produk unggulan dari berbagai daerah di Aceh bisa dipromosikan ke pasar global, sehingga para pelaku usaha UMKM di Aceh bisa termotivasi untuk berkreasi menciptakan produk-produk berkualitas dan bernilai tinggi. “Ini harus dipikirkan oleh Pemerintah Aceh, sektor UMKM harus diberdayakan untuk menopang perkembangan ekonomi daerah,” pungkas H Firmandez. (sumber/adm)
Adv: Yuk, Belanja Online di POP Shop
H Firmandez yang juga tim pemantau otonomi khusus (Otsus) Aceh Papua dan Keistimewaan Yogjakarta ini menambahkan, jika produk-produk unggulan dari setiap daerah di Aceh masuk ke pasar digital, pasarnya tidak akan terbatas, sehingga mudah dikenal oleh konsumen luar negeri.
Untuk masuk ke pasar digital tersebut, Pemerintah Aceh juga harus memfasilitasi pelaku usaha UMKM dengan lembaga keuangan, sehingga mereka punya akses terhadap modal melalui berbagai skema pembiayaan.
“Tugas Pemerintah Aceh untuk memfasilitasi business matching antara pelaku usaha UMKM di Aceh dengan pasar dan lembaga keuangan. Sehingga produk-produk unggulan Aceh bisa tembus pasar internasional,” lanjut mantan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Aceh tersebut.
Anggota DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) Aceh 2 ini menambahkan, melalui pasar digital dengan pemanfaatan financial technologi (fintech) produk-produk unggulan dari berbagai daerah di Aceh bisa dipromosikan ke pasar global, sehingga para pelaku usaha UMKM di Aceh bisa termotivasi untuk berkreasi menciptakan produk-produk berkualitas dan bernilai tinggi. “Ini harus dipikirkan oleh Pemerintah Aceh, sektor UMKM harus diberdayakan untuk menopang perkembangan ekonomi daerah,” pungkas H Firmandez. (sumber/adm)
Adv: Yuk, Belanja Online di POP Shop
No comments:
Post a Comment