Tobapos -- Selama ini album VCD produksi perusahaan rekaman Batak pada umumnya memilih lokasi syuting di berbagai tempat wisata di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan sekitarnya. Sebagian lagi, memilih lokasi di beberapa tempat di Bonapasogit (kampung halaman) Sumatera Utara, terutama sekitar Danau Toba.
Tetapi kali ini agak berbeda dengan album etnik rohani Batak Muslim Bershalawat (BMB) yang diproduseri Dr H Marhaban Sigalingging, tokoh Batak muslim nasional yang berdomisili di kota Bekasi, Jawa Barat, memboyong kru syuting ke tanah suci Mekkah.
Mengambil gambar memperkaya visualisasi album BMB yang bermaterikan lagu-lagu rohani Islam karya H Marhaban Sigalingging sendiri. Semua lagu di album ini diiringi kolaborasi musik etnik Batak (Uning-uningan) dan divokali H Marhaban Sigalingging bersama artis penyanyi senior Batak Andi M Situmorang, salah satu personil Trio Ambisi.
H Marhaban Sigalingging menyatakan, tanah suci Makkah dipilih sebagai bagian dari visualisasi album BMB, untuk menyesuaikan materi album bernuansa rohani Islamiah, sekaligus membasuh kerinduan umat Islam, terutama Batak Muslim yang belum pernah ke tanah suci Makkah melakukan ibadah Haji maupun Umrah. "Mudah-mudahan setelah album ini beredar di tengah masyarakat, khususnya masyarakat Batak Muslim, dapat menggugah hati umat merealisasikan kerinduannya melakukan ibadah suci Haji maupun Umrah," kata Marhaban Sigalingging.
Ompung Tuan Haji, panggilan akrab Marhaban Sigalingging menyatakan, syuting di tanah suci Makkah dilakukan Minggu akhir April 2015, sekalian melaksanakan ibadah Umrah bersama keluarga dan Andi M Situmorang bersama ibu boru Napitupulu. "Ibarat pepatah mengatakan, menyelam sambil minum air, kita pun melakukan syuting sekaligus melaksanakan ibadah Umrah ke tanah suci Makkah," kata Sigalingging sembari menyebutkan saat melakukan syuting lypsing di Makkah, mereka mengenakan ulos Batak sebagai asesoris busana khusus muslim yang dipakai.
Tetapi kali ini agak berbeda dengan album etnik rohani Batak Muslim Bershalawat (BMB) yang diproduseri Dr H Marhaban Sigalingging, tokoh Batak muslim nasional yang berdomisili di kota Bekasi, Jawa Barat, memboyong kru syuting ke tanah suci Mekkah.
Mengambil gambar memperkaya visualisasi album BMB yang bermaterikan lagu-lagu rohani Islam karya H Marhaban Sigalingging sendiri. Semua lagu di album ini diiringi kolaborasi musik etnik Batak (Uning-uningan) dan divokali H Marhaban Sigalingging bersama artis penyanyi senior Batak Andi M Situmorang, salah satu personil Trio Ambisi.
H Marhaban Sigalingging menyatakan, tanah suci Makkah dipilih sebagai bagian dari visualisasi album BMB, untuk menyesuaikan materi album bernuansa rohani Islamiah, sekaligus membasuh kerinduan umat Islam, terutama Batak Muslim yang belum pernah ke tanah suci Makkah melakukan ibadah Haji maupun Umrah. "Mudah-mudahan setelah album ini beredar di tengah masyarakat, khususnya masyarakat Batak Muslim, dapat menggugah hati umat merealisasikan kerinduannya melakukan ibadah suci Haji maupun Umrah," kata Marhaban Sigalingging.
Ompung Tuan Haji, panggilan akrab Marhaban Sigalingging menyatakan, syuting di tanah suci Makkah dilakukan Minggu akhir April 2015, sekalian melaksanakan ibadah Umrah bersama keluarga dan Andi M Situmorang bersama ibu boru Napitupulu. "Ibarat pepatah mengatakan, menyelam sambil minum air, kita pun melakukan syuting sekaligus melaksanakan ibadah Umrah ke tanah suci Makkah," kata Sigalingging sembari menyebutkan saat melakukan syuting lypsing di Makkah, mereka mengenakan ulos Batak sebagai asesoris busana khusus muslim yang dipakai.
Alasannya, ulos Batak adalah identitas kita sebagai orang Batak, sehingga tidak lupa memakainya. Bahkan, terasa ada rasa bangga, karena dengan album tersebut ikut menggugah hati dan pikiran umat Islam, khususnya Batak Muslim untuk lebih taat beragama dan senantiasa taqwa kepada Allah SWT.
President Director Marhaban Corporation (Marhaban Corp) yang berdomisili di kota Bekasi itu, mengaku banyak mendapat ilham semacam petunjuk dari Allah saat mengerjakan karya-karyanya.
H Marhaban Sigalingging melahirkan karya-karya besar, di antaranya lagu Salam Horas, Ayat Dinar, Hukum Islam, Ibrahim AS, Marhaban, Marja'maah, Rukun Islam, Rukun Iman, Sedekah, Shalawat dan Sujud Sahwi.
Andi M Situmorang, "Saya menilai ide ini sangat brilian, karena saya sendiri yang sudah puluhan tahun menekuni dunia musik Batak tidak pernah terpikir menciptakan satu karya seperti ini. Padahal ide ini sangat mahal nilainya, karena kita tahu, orang Batak Muslim juga banyak dan mungkin mereka sudah sangat merindukan album seperti ini," kata Andi M Situmorang sembari mengharapkan orang Muslim Batak Toba bisa belajar, karena di album ini ada terjemahan dari kalimat-kalimat Al Quran ke bahasa Batak.
Ketua Umum Persatuan Artis Batak Indonesia (PARBI ) itu mengemukakan, selama ini ada penilaian seakan orang Batak Muslim kurang memahami adat Batak, padahal walaupun Muslim adat Batak tetap dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Melalui album ini dapat dibuktikan , bahwa orang Batak Muslim tetap pada dasar-dasar nilai adat budaya Batak. Hanya kepercayaan, yang berbeda, tetapi adat budaya Batak tetap sama, kecuali menyangkut hidangan makannya.
Album ini juga diharapkan dapat lebih mempererat silaturahmi antara masyarakat Batak Muslim dan Non Muslim.
Sebelumnya telah beredar album Country Toba, Album Platinum Exclusive Fantastic Entertainment. Dari 12 lagu di Album Country Toba Thama Duet, 6 di antaranya karya cipta Marhaban Sigalingging. Keenam lagu tersebut yakni, Ende Ni Raja Sigalingging, Anak Buhabaju, Ai Batak Do Hita, Dainang Na Uli Lagu, Tabo Ni Na Mardongan, Tano Dairi.
Enam lagu lainnya adalah Horbo Sitikko Tanduk Cipt. Jhon Feri Sitanggang, Poda Nauli cipt. Sakkan Sihombing, Lupa Do Ho cipt. Firman Marpaung, Atik cipt. Jhonny Manurung, O Tano Batak cipt. S Dis dan Madekdek Ma Gambiri (NN). (sumber)
President Director Marhaban Corporation (Marhaban Corp) yang berdomisili di kota Bekasi itu, mengaku banyak mendapat ilham semacam petunjuk dari Allah saat mengerjakan karya-karyanya.
H Marhaban Sigalingging melahirkan karya-karya besar, di antaranya lagu Salam Horas, Ayat Dinar, Hukum Islam, Ibrahim AS, Marhaban, Marja'maah, Rukun Islam, Rukun Iman, Sedekah, Shalawat dan Sujud Sahwi.
Andi M Situmorang, "Saya menilai ide ini sangat brilian, karena saya sendiri yang sudah puluhan tahun menekuni dunia musik Batak tidak pernah terpikir menciptakan satu karya seperti ini. Padahal ide ini sangat mahal nilainya, karena kita tahu, orang Batak Muslim juga banyak dan mungkin mereka sudah sangat merindukan album seperti ini," kata Andi M Situmorang sembari mengharapkan orang Muslim Batak Toba bisa belajar, karena di album ini ada terjemahan dari kalimat-kalimat Al Quran ke bahasa Batak.
Ketua Umum Persatuan Artis Batak Indonesia (PARBI ) itu mengemukakan, selama ini ada penilaian seakan orang Batak Muslim kurang memahami adat Batak, padahal walaupun Muslim adat Batak tetap dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Melalui album ini dapat dibuktikan , bahwa orang Batak Muslim tetap pada dasar-dasar nilai adat budaya Batak. Hanya kepercayaan, yang berbeda, tetapi adat budaya Batak tetap sama, kecuali menyangkut hidangan makannya.
Album ini juga diharapkan dapat lebih mempererat silaturahmi antara masyarakat Batak Muslim dan Non Muslim.
Sebelumnya telah beredar album Country Toba, Album Platinum Exclusive Fantastic Entertainment. Dari 12 lagu di Album Country Toba Thama Duet, 6 di antaranya karya cipta Marhaban Sigalingging. Keenam lagu tersebut yakni, Ende Ni Raja Sigalingging, Anak Buhabaju, Ai Batak Do Hita, Dainang Na Uli Lagu, Tabo Ni Na Mardongan, Tano Dairi.
Enam lagu lainnya adalah Horbo Sitikko Tanduk Cipt. Jhon Feri Sitanggang, Poda Nauli cipt. Sakkan Sihombing, Lupa Do Ho cipt. Firman Marpaung, Atik cipt. Jhonny Manurung, O Tano Batak cipt. S Dis dan Madekdek Ma Gambiri (NN). (sumber)
No comments:
Post a Comment