Kemampuan Turki dalam menguasai teknologi dirgantara dapat disebut telah mengalami kematangan khususnya di industri drone.
Namun, berbagai proyek Turki buatan dalam negeri untuk membangun pesawat tempur masih berjalan lambat.
Itu belum lagi proyek TRJet yang diberitakan terhambat dengan kemampuan lokal membangun industri dalam negeri.
Walau begitu, baru-baru ini Turki diberitakan membuka peluang untuk membantu Ukraina menyelesaikan pembangunan pesawat An-225 Mriya yang sampai saat ini hanya ada satu milik Rusia.
Pesawat ini dibangun di era Uni Soviet namun pabriknya di Ukraina.
Tiongkok pernah menjajaki kerja sama dengan Ukraina untuk meneruskan pembangunan pesawat ini yang ToT nya akan digunakan untuk pembangunan pesawat jumbo buatan Tiongkok di masa mendatang.
Namun tekanan dari AS memaksan kerja sama Ukraina-Tiongkok terhenti. Beijing akhirnya mengajak Rusia untuk membangun pesawat jumbonya.
Apakah Turki akan berhasil bekerja sama dengan Ukraina?
No comments:
Post a Comment