Pemerintahan Afghanistan yang baru di bawah Taliban diperkirakan akan kesulitan merawat alutsista AS yang kini mereka peroleh bekas dari niliter Afghanistan sebelumnya. (Lihat video)
Hal itu mengingat jumlah kendaraan tempur yang ditinggalkan AS dkk dan yang dihibahkan ke pemerintahan sebelumnya cukup banyak, mengalahkan total kendaraan tempur India yang dikenal terbanyak di kawasan. Walau kebanyakan dalam katagori alutsista ringan. (Lihat video)
Apalagi mayoritas alutsista yang kini dimiliki pemerintahan Taliban direbut dari gudang-gudang pemeliharaan yang tidak mampu diperbaiki oleh pemerintahan sebelumnya. (Lihat video)
Butuh kegigihan dan dana yang besar untuk merawat semua alutsista tersebut apalagi ekonomi sedang dicekik AS dkk, Bank Dunia dan IMF. (Baca selanjutnya)
Menurut berbagai sumber, salah satu cara agar Taliban bisa survie adalah memperkuat peran BUMN pertahanan baik di kementerian pertahanan maupun di lembaga militer untuk merekayasa ulang suku cadang sehingga semua alutsista tetap operasional. (Lihat video)
Untuk itu pihak Taliban telah memperketat ekspor besi tua ke luar negeri termasuk ekspor logam mulia dan mata uang dolar agar negara tidak ambruk dengan cepat. (Lihat video)
Peran BUMN dapat ditingkatkan dengan baik dengan cara Iran maupun Tiongkok dimana perusahaan menjadi bagian dafi kementerian pertahanan dan buruhnya adalah pegawai negara. (Lihat video)
Meski tidak besar UKM Afghanistan juga dapat dilibatkan dalam perawatan dan reproduksi ulang sebagaimana saat Taliban memerintah tahun 1996.
Saat itu, segala perbaikan dan perawatan alutsista dilakukan oleh bengkel-bengkel kecil yang menjamur di perkotaan.
BUMN pertahanan Taliban juga dapat mengimpor printer 3D yang dapat difungsikan untuk memproduksi suku cadang lebih cepat dan teliti.
Pemerintahan Taliban diperkirakan akan mengalami tren ekonomi yang sama dengan Iran karena kenyataan akan sulit mendapat legitimasi dari luar negeri walau beberapa perwakilan negara dari Perancis, Jerman, Indonesia, Pakistan, Tingkok, Rusia, WHO, badan pangan dunia dll telah menemui pejabat Taliban untuk mengutarakan dukungan mereka.
Dari segi ekonomi, Afghanistan bisa berharap bantuan dari Qatar, Tiongkok dan Iran. Namun tetap, Taliban harusbdapat memperkuat ekonomi domestik ke arah swasembada dan swadaya agar tidak menjadi beban LN.
No comments:
Post a Comment