• Monday, January 16, 2017

    #Strategi #Mempermainkan #Emosi #Publik dengan #Penistaan #Agama Tingkatkan #Partisipasi Pemilu? #PostTruth #DebatPolitik

    ilustrasi: sumber
    Tobapos -- Pemilihin umum atau pemilu seringkali mengalami kendala dengan menurunnya partisipasi pemilih dalam menentukan calon.

    Tingginya golput, disebabkan post-truth, ini mempersempit ruang bagi kandidat untuk meraup suara dari massa mengambang.

    Di pemilihan presiden AS saja, partispasi pemilih hanya 60 persen (lihat daftarnya). Itupun sudah meningkat ketika Donald Trump berhasil membentuk pencitraan sebagai 'juru selamat' bagi warga.

    Lalu, apakah strategi mempermainkan emosi publik dengan menistakan agama atau sebaliknya dapat meningkatkan partisipasi pemilih?

    Mungkin akan berbeda kasus di negara maju dan di negara yang masyarakatnya (baca) masih memegang nilai dan etika moral. (adm)


    Adv: Yuk, Belanja Online di POP Shop
    loading...


    Tentang Kami

    Www.TobaPos.Com berusaha menyajikan informasi yang akurat dan cepat.

    Pembaca dapat mengirim rilis dan informasi ke redaksi.dekho@gmail.com

    Indeks Berita