 |
| ilustrasi |
Tobaposcom -- Syarikat Islam meluncurkan sebuah platform Blockchain dengan nama “Tjokro”, saat Musyawarah Kerja Nasional III di Jakarta, 14 – 16 November 2019. (sumber)
Peluncuran Blockchain Tjokro dilakukan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat/Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam, Dr Hamdan Zoelva didampingi Gubernur DKI Jakarta, Anis Baswedan serta Ketua Tim Blockchain Tjokro, AT Tjokroaminoto, di hotel Grand Cempaka, Cempaka Putih.
Menurut salah seorang anggota tim Blockchain Tjokro, Abdul Wahab Suneth, Blockchain adalah suatu platform desentralisasi dimana tidak ada satu entitas yang menguasai data, sehingga semua setara.
“Itulah mengapa diberi nama Tjokro, karena Yang Utama Tjokroaminoto berjuang untuk menegakkan persamaan hak dan derajat manusia menuju kemerdekaan sejati,” ujarnya.
Selain itu, ia melanjutkan bahwa Tjokroaminoto memimpin organisasi Syarikat Islam dari sejak kelahirannya sampai wafatnya dengan sistem desentralisasi, sehingga atas izin Ketua Tim yang merupakan penerus dari Haji Oemar Said Tjokroaminoto, sangat tepatlah bila platform ini diberi nama Tjokro yang diambil dari pendiri Syarikat Islam, HOS Tjokroaminoto.
“Sementara, untuk lambang Blockchain Tjokro sendiri diambil dari salah satu bagian dari Lambang SI pertama, yaitu Mandala. Dalam falsafah jawa, Mandala adalah cakra manggilingan atau cakra yg berputar. Dalam cerita pewayangan, saat panah Batara Krisna dilepaskan, maka cakra yg berada pada panah itu akan berputar dan panah selalu tepat sasaran,” tutupnya. (adm)
Adv: Yuk, Belanja Online di POP Shop
Menurut salah seorang anggota tim Blockchain Tjokro, Abdul Wahab Suneth, Blockchain adalah suatu platform desentralisasi dimana tidak ada satu entitas yang menguasai data, sehingga semua setara.
“Itulah mengapa diberi nama Tjokro, karena Yang Utama Tjokroaminoto berjuang untuk menegakkan persamaan hak dan derajat manusia menuju kemerdekaan sejati,” ujarnya.
Selain itu, ia melanjutkan bahwa Tjokroaminoto memimpin organisasi Syarikat Islam dari sejak kelahirannya sampai wafatnya dengan sistem desentralisasi, sehingga atas izin Ketua Tim yang merupakan penerus dari Haji Oemar Said Tjokroaminoto, sangat tepatlah bila platform ini diberi nama Tjokro yang diambil dari pendiri Syarikat Islam, HOS Tjokroaminoto.
“Sementara, untuk lambang Blockchain Tjokro sendiri diambil dari salah satu bagian dari Lambang SI pertama, yaitu Mandala. Dalam falsafah jawa, Mandala adalah cakra manggilingan atau cakra yg berputar. Dalam cerita pewayangan, saat panah Batara Krisna dilepaskan, maka cakra yg berada pada panah itu akan berputar dan panah selalu tepat sasaran,” tutupnya. (adm)
Adv: Yuk, Belanja Online di POP Shop
No comments:
Post a Comment