Pemerintah Mali memutuskan hubungan diplomatik dengan Perancis usai gerakan massa yang memprotes kuatnya intervensi Paris di politik dalam negeri.
Perancis dituduh menyedot SDA dan potensi ekonomi sehingga Mali sulit berkembang dan terus menjadi negara miskin.
Di lain pihak, pasukan Perancis dan NATO lainnya tak kunjung selesai melakukan operasi anti terorisme sehingga menimbulkan tuduhan Paris justru berkolaborasi dengan teroris agar pasukan Perancis terus bercokol di negara tersebut.
Salah satu dampak dari pemutusan hubungan ini adalah dihapusnya bahasa Perancis sebagai bahasa resmi.
Bahasa yang akan menggantikan adalah bahasa Bambara yang juga dipakai di Burkina Faso.
No comments:
Post a Comment