Aksi saling usir diplomat antata Rusia dan AS kembali yerjadi usai invasi negara beruang merah itu ke Ukraina.
Pertengkaran diplomatik ini sudah jamak terjadi jika AS dan Rusia bersitegang dalam berbagai isu global.
Namun Moskow membantah berita bahwa pihaknya telah mengusir Duta Besar AS.
Moskow saat ini sedang mencari titik keseimbangan baru atau new normal untuk ekonominya.
Sejumlah paket ekonomi digelontorkan pemerintah untuk menghindari kerusakan yang parah akibat sanksi ekonomi Eropa dkk atas isu Ukraina.
Selain di bidang ekonomi, baik AS dan Rusia juga melanjutkan konflik di antariksa khususnya dalam pengelolaan stasiun antariksa.
Sejumlah negara tetap menyalahkan AS secara global dengan perkembangan terakhir di Ukraina.
Iran misalnya yakin bahwa konflik Ukraina terjadi saat terjadi kudeta atau penurunan paksa atas presiden dukungan Rusia dengan sejumlah aksi massa di Kyiv.
Menurut Tehran jika AS dkk menghormati kepemimpinan suatu negara dan mengurungkan niat untuk melakukan operasi klandestin 'regime change' maka Ukraina tidak terjebak dalam posisi terjepit seperti sekarang.
No comments:
Post a Comment