![]() |
Ekonomi perbatasan dapat menghasilkan devisa yang tinggi bagi negara (ilustrasi) |
Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN Hambra mengatakan, melalui program PKBL BUMN diharapkan bisa melihat potensi yang dihasilkan masyarakat dan dibina hingga bisa jadi korporasi. Dengan begitu, BUMN tidak hanya mengandalkan Corporate Social Responsibility (CSR).
"Dalam Rapat Kerja tahun ini, kami akan evaluasi program PKBL sebelumnya. Dan, selanjutnya pembahasan tahun depan ditekankan pada Daerah Perbatasan dan Lingkungan Hidup," ujar Hambra.
Hambra mengatakan, Tahun 2018 merupakan tahun politik, seperti arahan Menteri BUMN Rini Soemarno, perusahaan pelat merah jangan sampai masuk masalah politik namun lebih kepada memberikan program real untuk masyarakat.
"Kita ingin BUMN lebih berkontribusi bagi kemajuan masyarakat, bukan untuk kepentingan pihak tertentu," tegas Hambra.
Staf Khusus Kementerian BUMN Devi Suraji menambahkan, PKBL yang paling mudah dilakukan dan fokus tahun depan pelaksanaan CSR berkelanjutan yang perhatikan lingkungan atau Sustainability Program.
"Perubahan harus dimulai dari internal BUMN, sehingga feed back ke masyarakat lebih berdampak. Bayangkan kalau seluruh perusahaan dan anak perusahaan BUMN ikut bergerak lakukan CSR yang berkelanjutan," harapnya.
Selain Rapat Koordinasi PKBL BUMN 2017, sekaligus melakukan pemberian CSR dari perwakilan perusahaan BUMN seperti Pertamina, Bukit Asam, KAIBNI, Pelindo II, Pegadaian, PLN, Bank Mandiri, Bank BRI dan Telkom. (sumber/adm)
Adv: Yuk, Belanja Online di POP Shop
No comments:
Post a Comment