Peluang calon bupati dan wakil bupati di Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba, dan Samosir semakin menjadi sorotan menjelang pemilu mendatang.
Sejak gugurnya Sisingamangaraja XII, peran masyarakat muslim dalam politik lokal cenderung menurun secara bertahap.
Pasca kemerdekaan, kabupaten Tapanuli Utara belum pernah mencatat bupati atau wakil bupati berlatar belakang muslim.
Demikian pula, setelah pemekaran, Humbang Hasundutan, Toba, dan Samosir juga belum menampilkan pemimpin muslim di kursi eksekutif.
Indonesia tidak membatasi partisipasi pemimpin muslim di empat wilayah tersebut. Hanya saja, representasi politik mereka masih minim.
Pemberitaan mengenai politisi muslim lokal jarang muncul, sehingga publik kurang mengenal figur potensial dari kalangan ini.
Padahal, banyak politisi muda muslim aktif di berbagai partai politik di empat kabupaten tersebut.
Kesempatan ini bisa dimanfaatkan lebih optimal dengan strategi komunikasi yang tepat, termasuk media sosial.
Para calon pemimpin muslim dapat menggunakan platform digital untuk menyampaikan visi dan program mereka.
Kampanye berbasis isu pembangunan, pendidikan, dan ekonomi lokal dapat menjadi fokus agar menarik perhatian pemilih.
Membentuk konvensi calon bupati dari kalangan muslim dapat mempermudah pemetaan figur potensial di tiap kabupaten. Konvensi bisa dilakukan di kabupaten tersebut atau di Medan/perantauan untuk jangkauan lebih luas.
Konvensi ini juga dapat menjadi wadah menilai kemampuan, visi, dan kapasitas calon sebelum diusung partai politik.
Jika calon yang diajukan tidak mendapatkan tiket partai, mereka tetap bisa berperan sebagai ketua atau anggota tim sukses paslon lain.
Keikutsertaan aktif dalam tim sukses akan tetap memperluas pengaruh politik dan jaringan mereka.
Organisasi masyarakat dan kelompok pemuda muslim juga dapat mendukung penguatan figur calon melalui pelatihan dan mentoring politik.
Keterlibatan komunitas lokal dalam proses politik akan meningkatkan legitimasi calon muslim di mata publik.
Strategi komunikasi yang kreatif, seperti video kampanye dan diskusi publik online, dapat menembus keterbatasan media konvensional.
Kesadaran pemilih muslim terhadap pentingnya representasi mereka di kursi bupati dan wakil bupati perlu ditingkatkan.
Dengan persiapan matang, calon pemimpin muslim memiliki peluang besar untuk tampil sebagai figur utama atau penunjang sukses pasangan calon.
Masa depan politik lokal di empat kabupaten ini membuka peluang bagi pemimpin muslim untuk ikut menentukan arah pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
No comments:
Post a Comment