Ia mengeluarkan pernyataan tersebut dalam satu wawancara yang disiarkan oleh harian berbahasa Swedia, Hufvudstadsbladet, Sabtu (6/12), ketika warga Finlandia merayakan Hari Kemerdekaan Nasional.
Haglund menggaris-bawah bahwa kerja sama semacam itu akan memerlukan aliansi pertahanan resmi antara Finlandia dan Swedia, dan itu mesti menjadi bagian dari program pemerintah mendatang Finlandia --yang memangku jabatan setelah pemilihan umum 2015.
Ia juga menyebutkan Belanda dan Belgia sebagai contoh negara Eropa yang "menggabungkan" Angkatan Laut mereka.
Haglund merujuk kepada penelitian belum lama ini yang menunjukkan aliansi dengan Swedia akan lebih mudah diterima baik oleh rakyat Finlandia ketimbang keanggotaan di NATO.
Baik Finlandia dan Swedia bukan anggota NATO. Namun kedua negara itu termasuk di antara mitra paling canggih dalam aliansi tersebut.
Haglund mengatakan melalui kerja sama Finlandia-Swedia, Finlandia juga akan memiliki akses ke kapal selam, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad.
Kerja sama pertahanan antara Finlandia dan Swedia tersebut telah kian ramai dalam pernyataan masyarakat di kedua negeri itu. Komandan Pasukan Pertahanan Swedia Sverker Goranson pada November menyatakan akan ada susunan komando gabungan di Laut Baltik sekitar 2023.
Finlandia mempertahankan wajib militer umum, sedangkan Swedia saat ini memiliki sistem perekrutan profesional.
Musim gugur lalu, kelompok kerja politik dengan dasar luas menunjukkan peningkatan dalam pengeluaran pertahanan Finlandia.
Namun sejak 2012, Finlandia benar-benar telah mengurangi pengurangan militer dan kekuatan pasukan Finlandia pada masa perang telah berkurang dari 350.000 jadi 250.000 prajurit.
Di tempat lain di Eropa Utara, ketiga negara Baltik --Estonia, Latvia dan Lithuania-- serta negara lain Nordik seperti Norwegia dan Denmark adalah anggota NATO. (ant/adm)
Haglund merujuk kepada penelitian belum lama ini yang menunjukkan aliansi dengan Swedia akan lebih mudah diterima baik oleh rakyat Finlandia ketimbang keanggotaan di NATO.
Baik Finlandia dan Swedia bukan anggota NATO. Namun kedua negara itu termasuk di antara mitra paling canggih dalam aliansi tersebut.
Haglund mengatakan melalui kerja sama Finlandia-Swedia, Finlandia juga akan memiliki akses ke kapal selam, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad.
Kerja sama pertahanan antara Finlandia dan Swedia tersebut telah kian ramai dalam pernyataan masyarakat di kedua negeri itu. Komandan Pasukan Pertahanan Swedia Sverker Goranson pada November menyatakan akan ada susunan komando gabungan di Laut Baltik sekitar 2023.
Finlandia mempertahankan wajib militer umum, sedangkan Swedia saat ini memiliki sistem perekrutan profesional.
Musim gugur lalu, kelompok kerja politik dengan dasar luas menunjukkan peningkatan dalam pengeluaran pertahanan Finlandia.
Namun sejak 2012, Finlandia benar-benar telah mengurangi pengurangan militer dan kekuatan pasukan Finlandia pada masa perang telah berkurang dari 350.000 jadi 250.000 prajurit.
Di tempat lain di Eropa Utara, ketiga negara Baltik --Estonia, Latvia dan Lithuania-- serta negara lain Nordik seperti Norwegia dan Denmark adalah anggota NATO. (ant/adm)
No comments:
Post a Comment