Tobapos -- Rencana ingin pecahkan rekor dunia Egrang pada rangkaian Pesta Olahraga Masyarakat atau Tafisa World Games 2016 di Kemayoran Jakarta, ternyata menuai kritik dan dianggap tidak profesional. Pasalnya, panitia molor waktu yang menyebabkan banyak anak-anak sekolah yang terlihat kelelahan. Dan impian pecahkan rekor dunia, kandas.
Egrang adalah permainan tradisional yang menggunakan sepasang bambu bulat berukuran 2,75 meter dengan diameter 6-9 cm. Rekor dunia terakhir dipegang Belanda dengan jumlah peserta 900 orang. Sedangkan pada Tafisa Games tahun ini, Indonesia setidaknya 1.200 peserta berhasil menaiki egrang sepanjang 100 meter tanpa terjatuh agar berhasil memecahkan rekor.
Dilaporkan Jurnas.com, Banyak peserta dari kalangan pelajar yang sudah datang di lokasi sejak pukul 07.00 pagi, bahkan ada yang sudah datang sejak pukul 05.30 WIB. Ternyata, acaranya baru dimulai pukul 10.00 WIB itu. Sekian jam menunggu, pantauan Jurnas.com, peserta mengeluh kesiapan panitia yang tidak memberikan pelayanan.
Padahal untuk target pecahkan rekor dunia itu, setiap sekolah sudah memberikan dukungan dengan mengirimkan perwakilan 10 murid. "Tadinya sempat pengen bisa bangga kalau Indonesia bisa pecahkan rekor egrang. Tapi panitia tidak profesional. Peserta terabaikan dan kesannya disuruh mengurus sendiri perwakilannya," ujar Sutikno, wali murid dari sekolah di Jakarta Pusat. (adm)
Dilaporkan Jurnas.com, Banyak peserta dari kalangan pelajar yang sudah datang di lokasi sejak pukul 07.00 pagi, bahkan ada yang sudah datang sejak pukul 05.30 WIB. Ternyata, acaranya baru dimulai pukul 10.00 WIB itu. Sekian jam menunggu, pantauan Jurnas.com, peserta mengeluh kesiapan panitia yang tidak memberikan pelayanan.
Padahal untuk target pecahkan rekor dunia itu, setiap sekolah sudah memberikan dukungan dengan mengirimkan perwakilan 10 murid. "Tadinya sempat pengen bisa bangga kalau Indonesia bisa pecahkan rekor egrang. Tapi panitia tidak profesional. Peserta terabaikan dan kesannya disuruh mengurus sendiri perwakilannya," ujar Sutikno, wali murid dari sekolah di Jakarta Pusat. (adm)
No comments:
Post a Comment