• Monday, November 14, 2016

    Batan Kembangkan Simulator PLTN

    Tobapos -- Guna memperkuat rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) kembangkan simulator Reaktor Daya Eksperimental (RDE).Kepala BATAN Djarot Sulistio Wisnubroto mengatakan simulator merupakan perangkat lunak simulasi operasi reaktor. Menggambarkan prinsip kerja reaktor nuklir untuk menghasilkan daya listrik.

    “Simulator untuk sarana utama program pelatihan bagi para calon operator reaktor,” kata Djarot di Puspiptek, Kota Tangsel kemarin, dilaporkan indopos.co.id.

    Dijelaskan Djarot, simulator sebagai sarana dalam pengoperasian reaktor nuklir karena terkait dengan jaminan keselamatan. Terutama keselamatan pekerja, masyarakat dan lingkungan.

    Untuk itu mengoperasikan reaktor nuklir dengan selamat para operator reaktor harus menjalani serangkaian pelatihan. “Syaratnya wajib pelatihan itu supaya dapat izin sebagai operator reaktor,” ucapnya.

    Dijelaskan Djarot, sejak 1970 lampau rencana pembangunan PLTN sudah ada. Sayangnya rencana itu belum teralisasikan hingga sekarang. Padahal sejak 1985 sudah digaungkan rencana pembangunan PLTN. Sudah ditindaklanjuti dengan mencari lokasi sebagai calon tapak PLTN di Semenanjung Muria, Jepara, Jawa Tengah.
    Pembangunan PLTN mempertimbangkan berbagai faktor. Yaitu struktur geologi, banjir pantai, kecepatan dan arah angin, gempa, cuaca, lingkungan dan kepadatan penduduk. Masalahnya belum dibangun PLTN karena non teknis. Sebab adanya kekwatiran teknisi lokal masih dianggap belum siap.

    “Kalau sumberdaya manusianya kita sangat siap. Memiliki tenaga 2878 pegawai, ahli reaktor 400 orang. Sekolah tinggi nuklir saja tiap tahun memuluskan 70-80 lulusan nuklir. Ditambah kerjasama dengan perguruan tinggi seperti UGM,UI,ITB,” ucapnya.

    Sementara Kepala Pusat Teknologi Nuklir Geni Rina Sunaryo mengungkapkan simulator hasil pengembangan BATAN memiliki kapasitas daya 1000 MWe.

    Dilengkapi empat pembangkit uap, pompa primer dan sekunder. Masih ada pula kondenser, turbin generator dan komponen lainnya.

    Pengembangan simulator tersebut untuk penerapan konsep ilmu pengetahuan dan teknologi reaktor nukir. Simulator dapat dibandingkan dengan perangkat lunak standar perhitungan nuklir. “Hasil simulasi sangat mirip dengan operasi reaktor nuklir sesungguhnya,”kata Geni.

    Dijelaskan Geni, simulator dapat mensimulasikan PLTN pada saat kondisi operasi dimulai, transien power rise, steady state 100 persen power dan shutdown.

    Hasil interaksi pengguna dapat mengendalikan reaktor secara otomatis maupun manual berupa distribusi temperatur di dalam bahan bakar (fuel). Pendingin rpimer bertekanan 15.5 MPa, uap air sistem sekunder menuju turbin dan seterusnya.

    Pengguna dapat merasakan mengendalikan PLTN yang sesungguhnya. Mencoba berbagai kondisi sampai batas parameter keselamatan terlewati. Lalu direspon sistem proteksi reaktor dengan SCRAM yaitu reaktor shutdown secara otomatis untuk menghindari kondisi kecelakaan reaktor.

    Selain teknologi perhitungan reaktor nuklir, beberapa modul perhitungan termal dalam komponen utama PLTN dan modul kendali modern diterapkan dalam simulator itu.  (adm)


    Adv: Yuk, Belanja Online di POP Shop
    loading...


    Tentang Kami

    Www.TobaPos.Com berusaha menyajikan informasi yang akurat dan cepat.

    Pembaca dapat mengirim rilis dan informasi ke redaksi.dekho@gmail.com

    Indeks Berita