• Saturday, February 9, 2019

    Bencana Alam, Ratusan Ribu Sapi Dikhawatirkan Mati Akibat Banjir Australia

    ilustrasi
    Tobaposcom -- Ratusan ribu ternak yang lemas karena kekeringan ekstrem dikhawatirkan mati akibat banjir di wilayah utara sampai timur laut Australia.

    "Kami memperkirakan ratusan ribu ternak hilang," ujar Perdana Menteri Scott Morrison kepada wartawan di Sydney.

    Banjir ini terjadi akibat hujan lebat yang mengguyur selama beberapa hari. Hujan tersebut turun tak lama setelah Australia dilanda gelombang panas.

    Bagian utara Australia yang tropis biasanya mengalami hujan lebat selama musim penghujan. Namun, curah hujan kali ini sama banyaknya dibandingkan dalam waktu setahun.

    "Hal ini merupakan peristiwa yang memilukan bagi penduduk yang dilanda kekeringan selama bertahun-tahun, menyaksikan peternakan mereka berubah menjadi genangan air yang saat ini mengancam mata pencaharian mereka," kata Morrison.
    Pemimpin Queensland, Annastacia Palaszczuk, mengatakan bahwa ia menyaksikan "lautan sapi mati" saat dia melakukan kunjungan sehari sebelumnya.

    "Melihat sapi-sapi bertebaran di ladang, tidak bergerak, itu membuat Anda merasa mual," katanya kepada stasiun televisi nasional ABC.

    Berbal-bal jerami dan bahan bakar telah diangkut ke kota-kota dekat zona bencana dan didistribusikan kepada petani agar mereka dapat memenuhi pasokan bagi ternak.

    Rachael Anderson, seorang petani yang mengelola peternakan sapi Eddington di dekat Kota Julia Creek, mengatakan 800 dari 1.500 sapi mereka masih belum ditemukan.

    "Sapi-sapi itu tidak memiliki tempat tujuan lain. Di dekat peternakan kami terdapat jalur kereta api di mana sepanjang jalurnya terdapat sapi yang mati," kata Anderson kepada AFP.

    "Jika mereka dapat selamat dari banjir, maka mereka akan berada di wilayah dataran tinggi dengan berbagai situasi yang dapat mengancam mereka, seperti hujan berkecepatan 60 kilometer per jam. Mereka tidak dapat bertahan hidup dalam jangka waktu lama."

    Anderson yang tetap berusaha memberi makan ternak di tengah kekeringan selama beberapa bulan terakhir mengatakan banyak juga kanguru mati dan burung berjatuhan di tanah.

    Sekitar setengah dari 25 juta sapi Australia dikembangbiakkan di negara bagian Queensland. Para peternak mengatakan bahwa banjir yang disebut sebagai peristiwa sekali dalam satu abad ini dapat menghancurkan industri mereka.

    "Peristiwa ini akan merugikan banyak orang, ada beberapa orang yang kehilangan seluruh harta bendanya, serta ternak yang mereka miliki, sehingga mereka tidak memiliki pendapatan," kata seorang petani, William McMillan, kepada ABC.   (sumber/adm)


    Adv: Yuk, Belanja Online di POP Shop
    loading...


    Tentang Kami

    Www.TobaPos.Com berusaha menyajikan informasi yang akurat dan cepat.

    Pembaca dapat mengirim rilis dan informasi ke redaksi.dekho@gmail.com

    Indeks Berita