• Breaking News

    Thursday, January 24, 2019

    Banjir Sulawesi Selatan Terparah dalam 10 Tahun Terakhir

    ilustrasi
    Tobaposcom -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan mengatakan mereka berupaya mengevakuasi warga yang terdampak banjir dan longsor di sepuluh kota dan kabupaten, yang sejauh ini menyebabkan sembilan orang meninggal dan enam hilang.
    Tujuh korban tewas merupakan warga Kabupaten Gowa, sementara dua lainnya dari Kabupaten Jeneponto. Sementara itu, lebih dari 3000 orang mengungsi.

    "Ada beberapa yang hilang karena longsor, dan (ada juga yang) terseret sama arus (banjir)," ungkap Hasriadi dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Sulsel, kepada Rivan Dwiastono, wartawan BBC News Indonesia, Rabu (23/1).

    Kabupaten Gowa, Kabupaten Maros, dan Kabupaten Jeneponto menjadi tiga wilayah terdampak paling parah akibat banjir tersebut. BPBD, Tim SAR, TNI/Polri, PMI hingga Tagana langsung terjun untuk mengevakuasi warga dari lokasi.

    Status tanggap darurat pun masih akan diberlakukan hingga 14 hari ke depan. Namun status tersebut dapat diperpanjang menyesuaikan situasi di lapangan.

    Terparah dalam 10 tahun terakhir

    Menurut Kepala Biro Hubungan Masyarakat Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Devo Khaddafi, banjir dan longsor tahun ini menjadi bencana terbesar yang dialami Sulawesi Selatan selama satu dekade terakhir.

    "Ini pasti salah satu yang terburuk yang pernah terjadi di Sulsel," ungkapnya kepada BBC News Indonesia, Rabu (23/1).  (sumber/adm)


    Adv: Yuk, Belanja Online di POP Shop

    No comments:

    Post a Comment

    loading...


    Tentang Kami

    Www.TobaPos.Com berusaha menyajikan informasi yang akurat dan cepat.

    Pembaca dapat mengirim rilis dan informasi ke redaksi.dekho@gmail.com

    Indeks Berita