• Saturday, December 3, 2022

    Ketika Mata Uang Dinar Irak Salah Satu Terkuat di Dunia

    Dinar Irak menggantikan rupee India yang mapan sebagai mata uang resmi Irak pada tahun 1932. Dinar Irak dipatok ke pound Inggris, setara, hingga tahun 1959. 

    Pasak tersebut akhirnya diubah menjadi dolar AS pada tahun 1959. Mereka hanya menggunakan nilai tukar saat itu antara pound dan dolar untuk menentukan nilai Dinar saat itu. 

    Nilai tukar mata uang asing menetapkan satu dinar Irak sama dengan $2,80 USD. Pada tahun 1973, Dinar Irak telah meningkat nilainya menjadi $3,3778 USD, sebelum koreksi devaluasi kecil sebesar 5 persen menjadi $3,2169 USD. 

    Ini adalah sejarah kurs yang terus stabil ketika dipatok ke dolar AS hingga Perang Teluk pada 1990-91.
    Perekonomian di Irak antara tahun 1960 dan 1980 hidup dan berkembang. Nilai Dinar Irak yang kuat dengan mudah didukung oleh pertumbuhan PDB riil sekitar 8 persen dan pertumbuhan per kapita sekitar 4,7 persen. 


    Tingkat pertumbuhan yang luar biasa ini mendukung nilai tukar dinar Irak yang tinggi. Irak tumbuh pada tingkat yang merupakan salah satu yang tertinggi di dunia pada saat itu. Sejarah jangka panjang Irak adalah salah satu pertumbuhan positif, persaingan global dan nilai yang sangat baik untuk mata uang Irak.


    Sebagai perbandingan saat ini mata uang terkuat di Teluk adalah Dinar Kuwait seharga 3,26 dolar AS.

    Sementara Dinar Irak saat ini hanya seharga 0,00068 dolar AS atau 1 dolar AS sama dengan 1.460 dinar Irak.

    Setalah invasi AS dkk di Irak, Baghdad tak bisa kembalikan kejayaan ekonomi negara. Ditambah lagi inflasi yang terus meninggi karena semua rakyat Irak yang hidup di era Saddam mendapat kompensasi kecuali warga Sunni yang dianggap mewakili pemerintah saat itu.

    Karena itu jumlah pengikut Syiah semakin banyak di Irak karena banyak yang mengaku Syiah untuk mendapat gaji dari negara.

    loading...


    Tentang Kami

    Www.TobaPos.Com berusaha menyajikan informasi yang akurat dan cepat.

    Pembaca dapat mengirim rilis dan informasi ke redaksi.dekho@gmail.com

    Indeks Berita