Pasar forex dan trading valas (valuta asing) Afghanistan kembali mengalami tren positif usai pengumuman pemerintahan Taliban pembukaan pusat perdagangan valas Distrik Sara-ye Shahzadeh yang terkenal di Kabul.
Kondisi moneter Afghanistan sempat mengalami sentimen negatif usai beredarnya kabar pembekuan aset dan devisa bank sentral Afghanistan di AS dll. Bank Dunia dan IMF dilaporkan juga melakukan hal yang sama usai terjadinya perubahan politik di Afghanistan.
Namun baik bank sentral Da Afghanistan Bank (DAB) maupun Kementerian Keuanganl yang kini dipimpin pejabat Taliban mengatakan pihaknya belum menerima surat resmi dari klien perbankan yang menjadi tempat simpanan tersebut.
Dengan demikian operasional sistem moneter Afghanistan tetap berjalan sebagai mana biasanya yang akan sepenuhnya aktif pada Sabtu besok.
Western Union sebagai pusat pengiriman uang terbesar di Afghanistan juga sudah mulai pelayanan jasanya dengan memberikan fee gratis untuk periode setengah bulan.
Para penggiat UKM dan pengusaha Afghanistan optimis ekonomi lokal akan segera bangkit menyusul reaktivasi beberapa bandara domestik termasuk Bandara Internasional Hamid Karzai Kabul walau terminal luar negeri masih menunggu waktu.
Uniknya di Bandara Herat dan Mazar-i-Sharif penerbangan ke luar negeri telah berfungsi sebagaimana biasanya.
Masyarakat Afghanistan meluncurkan tagar #TerimaKasihQatar dengan bahasa lokal di media sosial usai melihat kegigihan 200-an teknisi Qatar menghidupkan kembali bandafa Kabul karena dirusal oleh pasukan AS dkk sebelum evakuasi.
Sekjen PBB Antonio Guterres mengingatkan negara-negara di dunia bahwa Afghanistan belum dapat berswasembada baik pangan maupun kesehatan mengingat ekonomi Afghanistan dirancang selama 20 tahun sebagai ekonomi 'jajahan' yang bergantung kepada negara donor.
Untuk itu, menunggu stabilitas ekonomi, negara ini masih membutuhkan sumbangan kemanusiaan dari dunia.
Tiongkok, Indonesia dan sejumlah negara Eropa telah mengungkapkan kesediaan mereka terlibat dalam proyek kemanusiaan di Afghanistan. Hal itu disampaikan utusan masing-masing usai bertemu dengan Kantor Politik Taliban di Qatar.
No comments:
Post a Comment