Dalam lanskap politik Irak, para kontraktor dan pengusaha menjadi pemenang di antara parpol berbasis Muslim Sunni di Irak. Sementara itu para Mulla tetap dominan di parpol berbasis Syiah.
Hal itu terlihat dalam hasil pemilu Irak tahun 2021 lalu dengan kemenangan di puncak kedua oleh Partai Kemajuan atau Progress Party yang didirikan oleh politikus Sunni dari Anbar.
Tren ini cukup berbanding terbalik dengan anggapan di Irak bahwa kalangan Sunni merupakan kelompok radikal karena diasosikan dengan ISIS dan Partai Baath Saddam Hussein yang dulu pernah berkuasa.
Partai Kemajuan yang dipimpin oleh Mohammed Al Halbussi dapat disebut diawaki oleh para pengusaha dan kontraktor.
Bukan kebetulan bahwa daerah-daerah atau provinsi di Irak yang mayoritas Sunni masih hancur berantakan akibat perang lawan ISIS yang digemakan oleh AS, Iran dan milisinya serta pemerintah federal.
Para pengusaha lokal yang menjadi sub kontraktor rekonstruksi mendapat penerimaan yang hangat dari para pemilih.
Para pengusaha Sunni di Irak juga mempunyai kedekatan dengan para Amir dan penguasa di Teluk khususnya Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Irak sendiri lama menjadi bagian dari politik Sunni sampai era Ottoman atau Khilafah Utsmaniyah.
Anak dan cucu dari Sherif Mekkah pernah menjadi raja di Irak sebelum monarki dihapuskan.
No comments:
Post a Comment