• Friday, February 18, 2022

    Jika Terus Ditekan NATO dkk, Belarusia Bertekad Minta Kembali Senjata Nuklir dari Rusia untuk Melawan

    Belarusia adalah salah satu negara bekas Uni Soviet yang setia kepada Rusia.

    Dalam konflik Rusia vs Ukraina, Belarusia berdiri membela Moskow dan menggelar latihan bersama yang membuat negara Eropa yang tergabung denga NATO ketar-ketir.

    Belakangan, Presiden Belarusia bahkan mengancam akan meminta kembali senjata nuklir ke Rusia untuk membela diri melawan NATO.

    Tekad yang sama juga pernah dikemukakan elite Ukraina agar negara tersebut kembali mengembangkan sejata nuklir karena menjadi bulan-bulanan permainan geopolitik Rusia vs NATO.

    Belarusia, Ukraina dan Kazakhstan merupakan tiga negara yang turut mewarisi senjata nuklir dari Soviet selain Rusia.
    Meski Ukraina mendapat warisan senjata nuklir terbanyak, negara ini memilih mengembalikan senjata tersebut kepada Rusia dengan jaminan keamanan.

    Akan tetapi belakangan Rusia mencaplok Krimea dan mendukung pemberontak memerdekakan diri di Donetsk dan Lugansk atau jamak dikenal dengan istilah Donbass.

    Kedekatan Belarusia dan Rusia tidak hanya terlihat di Eropa namun juga di Suriah.

    Perusahaan Belarusia ikut mengerjakan berbagai proyek pembangunan yang menjadi bagian dari konsesi Rusia. Moskow mendapat banyak konsesi proyek dari pemerintahan Bashar Al Assad atas jasa melawan oposisi walau tak bantu Suriah dari gempuran Israel.

    Belarusia juga menjual Mig-29 kepada Suriah yang menjadi bagian dari modernisasi angkatan udara Assad. Sejumlah Mig-29 lawas juga dijual ke LNA di Libya.

    Belarusia termasuk negara yang mempunyai kapasitas industri militer yang mirip Ukraina. Kini sejumlah senjata dan drone Belarusia ditawarkan ke pembeli luar negeri.

    Walau ekonominya tidak sebaik Ukraina, namun Belarusia masih lebih baik karena tidak dikuasai oleh para Oligarki.

    Ekonomi Ukraina kini diambang kehancuran karena 75 persen ekonominya hanya dikuasai oleh para Oligark yang jumlah tak lebih dari 50 orang.

    Kekayaan tambangnya juga banyak berada di wilayah Donbass yang kini dikuasai pemberontak. Kiev menuduh Rusia mendukung pemberontak karena ingin mencuri kekayaan alam (SDA) Ukraina.

    loading...


    Tentang Kami

    Www.TobaPos.Com berusaha menyajikan informasi yang akurat dan cepat.

    Pembaca dapat mengirim rilis dan informasi ke redaksi.dekho@gmail.com

    Indeks Berita