• Sunday, March 27, 2022

    Biden Dorong Regime Change di Rusia, Duterte Yakin Tiongkok akan Invasi Jika Putin Gunakan Nuklir

    Presiden Joe Biden mendorong adanya regime change di Rusia dan menyatakan Presiden Vladimir Putin sebagai pembunuh yang tak layak memimpin.

    Pernyataan ini membuka ruang bagi lingkaran dalam di Kremlin untuk melakukan kudeta, sesuatu yang sudah diperkirakan sebelumnya oleh Putin sebelum menyiagakan senjata nuklir.

    Rusia menjelaskan bahwa jika pihaknya merasa terancam maka penggunaan senjata nuklir tidak bisa ditiadakan dan siap menggunakannya kepada pihak yang terlibat mengganggu keamanan Rusia.

    Sementara itu Presiden Rodrigo Duterte dari Filipina yakin jika Putin menggunakan senjata nuklir maka ini akan memancing reaksi dari NATO sehingga situasi keamanan dunia akan terganggu.
    Tiongkok menurutnya akan memanfaatkan situasi keos itu untuk menginvasi negara yang menjadi ancaman bagi negaranya termasuk Taiwan dan Filipina yang selama ini mempunyai konflik perbatasan dengan Beijing di Laut China Selatan.

    Sebelumnya para pengamat juga memperkirakan bahwa Korut dan Korsel akan terlibat peperangan jika Putin melakukan tindakan drastis dalam kaitannya dengan konflik Ukraina.

    Dan bukan tak mungkin Pakistan vs India dan lain sebagainya juga akan perang.

    Konflik di Ukraina masih dibandingkan oleh berbagai pihak mirip dengan invasi Afghanistan oleh Uni Soviet maupun invasi AS dkk di Irak. 

    Namun jika konflik ini mengarah pada perang Vietnam maka sebenarnya AS dkk bisa memasok pesawat tempur ke Ukraina untuk mempertahankan diri sebagaimana Rusia memasok pesawat tempur Mig-21 ke Vietnam Utara saat itu melawan AS dkk yang mendukung Vietnam Selatan.

    Jika skenario Vietnam Utara ini diterapkan oleh AS dkk, bukan tak mungkin peluang untuk menggunakan senjata nuklir akan semakin luas.

    Senjata nuklir yang dimaksud adalah mirip senjata bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Soal penggunaan senjata yang merupakan turunan dari nuklir seperti amunisi yang terbuat dari depleted uranium sudah jamak dipakai oleh AS, Israel dll dalam konflik di Irak, Lebanon dan lain sebagainya.

    loading...


    Tentang Kami

    Www.TobaPos.Com berusaha menyajikan informasi yang akurat dan cepat.

    Pembaca dapat mengirim rilis dan informasi ke redaksi.dekho@gmail.com

    Indeks Berita