• Saturday, March 26, 2022

    Posisi Kurdistan di Konflik Ukraina-Rusia

    Istilah Kurdistan merujuk pada tanah orang Kurdi yang mencakup di Irak, Suriah, Turki dan Iran.

    Namun saat ini secara de jure Kurdistan adalah wilayah otonomi di Irak yang pernah melakukan referendum merdeka. Walau lebih dari 90 persen penilih setuju, hasilnya tetap ditolak oleh Baghdad.

    Saat Kurdistan 'perang' melawan pemerintahan Saddam Hussein di Baghdad, Ukraina merupakan bagian dari koalisi AS dkk yang mendukung Kurdistan Irak.

    Maka tak heran saat ini banyak warga Ukraina yang turut berpihak kepada Ukraina melawan invasi Rusia. Meski Kurdistan sendiri mempunyai hubungan yang baik dengan Kremlin.
    (Pemiliki aplikasi bisnis online ZiBox Emad Balak yang juga miliarder Kurdi yang dekat dengan para pemimpin Kurdistan Irak dilaporkan telah berada di Ukraina untuk memastikan dukungan Kurdistan ke warga Ukraina yang membutuhkan).

    Kremlin dilaporkan juga telah mulai merekrut pejuang Kurdi khususnya yang berafiliasi dengan partai buruh Kurdi di Turki yakni PKK yang masuk dalam daftar teroris.

    PKK tidak sejalan dengan penguasa Kurdistan di Irak meski menguasai wilayah Qandil sebagai basis untuk menyerang Turki.

    Di lain pihak, dalam posisi terpojok di Ukraina, Rusia dilaporkan mulai menyiagakan senjata nuklirnya. Kremlin tak ingin kemungkinan kekalahan memalukan di Ukraina akan berujung pada kudeta Vladimir Putin atau disintegrasi federasi Rusia.

    Selain senjata nuklir, kartu yang mungkina dibuat oleh Rusia adalah dengan melebarkan luasan perang ke Suriah. 

    Berbagai laporan menyebutkan bahwa Rusia saat ini sedang menggagas perang habis-habisan untuk menguasai kembali wilayah pemerintahan SIG/SOC/SNC yang didukung Turki di utara Suriah. 

    Perang ini akan termasuk membasmi pemerintahan SG Suriah di Idlib.

    Dalam skenarionya pasukan SDF binaan AS dkk,  khususnya dari divisi Afrin atau ALO atau Afrin Liberation Organization yang tidak dalam kontrol AS akan ikut serta dalam operasi 'pembebasan tersebut'.

    Namun banyak pihak menyebut bahwa, pengalihan fokus perang ke Suriah tidaklah dapat mengubah posisi Rusia menjadi lebih kuat.

    AS dkk berkemungkinan tidak akan membiarkan posisi mereka menjadi lebih sulit di wilayah AANES/SDF/SDC timur Suriah atau dikenal juga dengan istilah Rojava.

    Rejim Bashar Al Assad juga tidak dalam posisi sangat mendesak untuk merebut wilayah SIG/SOC yang sebenarnya adalah kamp pengungsian.

    Secara ekonomi, saat ini posisi Suriah belum mampu menampung kembali paea pengungsi tersebut jika pemerintahan SIG yang dikendalikan oposisi dilikuidasi.

    loading...


    Tentang Kami

    Www.TobaPos.Com berusaha menyajikan informasi yang akurat dan cepat.

    Pembaca dapat mengirim rilis dan informasi ke redaksi.dekho@gmail.com

    Indeks Berita