Ketika ditemui Antara, Jumat, di kantor Walhi Jambi tempat ia beristirahat, Wing Sentot langsung menceritakan perjalanannya dari Mataram, NTB, hingga ke Jambi.
Wing Sentot mengayuh sepeda dari Mataram sejak 20 Me1 2014, setiap provinsi yang dilalui pasti ia singgahi. Katanya, di satu provinsi itu ia bermalam selama tiga hari sampai satu minggu.
"Saya baru kemarin sampai di Jambi, saya memulai perjalanan dari Mataram, semua Provinsi saya singgahi, termasuk di Sumatera ini, Lampung, Bengkulu, Palembang dan Jambi," kata Sentot.
Sentot yang mulai bersepeda sejak tahun 2006 ini membawa misi kampanye cinta lingkungan.
Menurut dia, perjalanan hidup yang ia alami sudah memberikan rasa kepuasan.
Apalagi katanya, sepeda merk Ekstrada yang ia beri nama 'Mr Yoi' ini dilihatnya selalu tersenyum jika sudah menempuh perjalanan jauh. Namun jika niat Sentot mengganti salah satu onderdil, sepeda itu katanya menunjukkan emosi.
"Saya kira ada kontak batin, ya seperti orang gila, tapi memang sepeda saya lihat tersenyum dan semangat ketika perjalanan semakin jauh, padahal saya sudah ngos-ngosan. Dengan keceriaan sepeda itulah membangkitakan semangat saya untuk melakukan perjalanan," ujarnya.
Pria Lombok dengan rambut di gimbal ini sudah menginjak usia 50 tahun dan masih jomblo, namun semangat mengeliling Indonesia di batinnya masih kuat. Dirinya juga berencana akan bersepeda ke Australia. (ant/adm)
"Saya baru kemarin sampai di Jambi, saya memulai perjalanan dari Mataram, semua Provinsi saya singgahi, termasuk di Sumatera ini, Lampung, Bengkulu, Palembang dan Jambi," kata Sentot.
Sentot yang mulai bersepeda sejak tahun 2006 ini membawa misi kampanye cinta lingkungan.
Menurut dia, perjalanan hidup yang ia alami sudah memberikan rasa kepuasan.
Apalagi katanya, sepeda merk Ekstrada yang ia beri nama 'Mr Yoi' ini dilihatnya selalu tersenyum jika sudah menempuh perjalanan jauh. Namun jika niat Sentot mengganti salah satu onderdil, sepeda itu katanya menunjukkan emosi.
"Saya kira ada kontak batin, ya seperti orang gila, tapi memang sepeda saya lihat tersenyum dan semangat ketika perjalanan semakin jauh, padahal saya sudah ngos-ngosan. Dengan keceriaan sepeda itulah membangkitakan semangat saya untuk melakukan perjalanan," ujarnya.
Pria Lombok dengan rambut di gimbal ini sudah menginjak usia 50 tahun dan masih jomblo, namun semangat mengeliling Indonesia di batinnya masih kuat. Dirinya juga berencana akan bersepeda ke Australia. (ant/adm)
No comments:
Post a Comment