Tobapos -- Pertikaian politik yang terjadi di Gambia membuat ribuan warganya mengungsi dan meninggalkan tanah kelahiran mereka. Masyarakat Gambia dilaporkan menyeberangi perbatasan menuju ke negara tetangga, Senegal demi keselematan mereka.
Berdasarkan data UNHCR, terhitung sekira 26 ribu warga Gambia melarikan diri ke Senegal semenjak krisis politik terjadi. Warga Gambia mengungsi dengan berbagai cara di antaranya menggunakan jalur transportasi laut dan darat, dilaporkan okezone.com.
Dilaporkan terminal bus Bundung di Banjul dipadati masyarakat yang antre untuk pergi ke wilayah perbatasan.Tak hanya transportasi modern, beberapa warga Gambia memilih transportasi tradisional seperti menggunakan kuda untuk pergi mengungsi. Lainnya memilih melarikan diri menggunakan kapal laut.
Sebelumnya, situasi Gambia menjadi tidak kondusif setelah presiden petahana Yahya Jammeh yang kalah dalam pemilu menolak turun dari jabatannya. Walaupun Jammeh mengakui hasil pemilu, tapi tekad presiden terpilih Adama Barrow, yang diungkapkan setelah pemilu, untuk membongkar kembali dan menyeret Jammeh ke pengadilan membuat politik memanas. Jammeh memegang tampuk kekuasaan melalui kudeta.
Keputusan Jammeh dikecam negara-negara Afrika Barat yang tergabung dalam organisasi Masyarakat Ekonomi Afrika Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS). Tentara Senegal mengaku siap melancarkan invasi ke Gambia jika kesepakatan politik tak kunjung disepakati. (adm)
Adv: Yuk, Belanja Online di POP Shop
Berdasarkan data UNHCR, terhitung sekira 26 ribu warga Gambia melarikan diri ke Senegal semenjak krisis politik terjadi. Warga Gambia mengungsi dengan berbagai cara di antaranya menggunakan jalur transportasi laut dan darat, dilaporkan okezone.com.
Dilaporkan terminal bus Bundung di Banjul dipadati masyarakat yang antre untuk pergi ke wilayah perbatasan.Tak hanya transportasi modern, beberapa warga Gambia memilih transportasi tradisional seperti menggunakan kuda untuk pergi mengungsi. Lainnya memilih melarikan diri menggunakan kapal laut.
Sebelumnya, situasi Gambia menjadi tidak kondusif setelah presiden petahana Yahya Jammeh yang kalah dalam pemilu menolak turun dari jabatannya. Walaupun Jammeh mengakui hasil pemilu, tapi tekad presiden terpilih Adama Barrow, yang diungkapkan setelah pemilu, untuk membongkar kembali dan menyeret Jammeh ke pengadilan membuat politik memanas. Jammeh memegang tampuk kekuasaan melalui kudeta.
Keputusan Jammeh dikecam negara-negara Afrika Barat yang tergabung dalam organisasi Masyarakat Ekonomi Afrika Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS). Tentara Senegal mengaku siap melancarkan invasi ke Gambia jika kesepakatan politik tak kunjung disepakati. (adm)
Adv: Yuk, Belanja Online di POP Shop
No comments:
Post a Comment