• Monday, March 28, 2022

    Bukan Chechnya, Ternyata Pasukan Muslim Rusia Paling Banyak Diterjunkan ke Ukraina dari Warga Turkic Bashkortostan

    Usai mendapat penolakan besar-besaran dari warganya, Rusia akhirnya berjanji untuk tidak menurunkan pasukan wajib militer dalam rangka invasi ke Ukraina.

    Para wamil disebut kurang mempunyai kekuatan moral untuk berjuang karena keberadaan mereka di militer hanya untuk menjalani kewajiban saja dalam waktu yang singkat.

    Oleh itu Rusia dilaporkan memilih menggunakan perekrutan normal untuk menambah pasokan pasukannya khususnya sebagai cannon fodder atau umpan peluru.
    Selama ini banyak yang mengira bahwa pasukan Chechnya mengisi kekosongan tersebut. Sekitar 12.000 pasukan Chechnya diterjunkan.

    Namun angka tersebut tidaklah cukup dibandingkan sekitar 150 ribu pasukan Rusia yang terlibat dalam invasi.

    Ternyata Rusia memfokuskan perekrutan tentara secara massal dari kelompok masyarakat minoritas yang selama ini banyak pengangguran karena kehidupan mereka yang didiskriminasi.

    Kebanyakan tentara Rusia yang dikirim adalah warga Turkic dari Bashkortostan, sebuah negara bagian Islam yang menjadi bagian dari Rusia usai induknya Tatarstan ditaklukkan Moskow di abad pertengahan.

    Warga Bashkortostan ini dikenal loyal dengan Moskow dan terlibat dalam semua peperangan Rusia sampai PD I dan II.

    Intelijen Ukraina dilaporkan sedang melakukan upaya pelemahan hingga pelumpuhan untuk mengganggu pasokan rekrutmen baru Kremlin untuk invasi ke Kyiv.

    loading...


    Tentang Kami

    Www.TobaPos.Com berusaha menyajikan informasi yang akurat dan cepat.

    Pembaca dapat mengirim rilis dan informasi ke redaksi.dekho@gmail.com

    Indeks Berita