Saat beberapa provinsi di Irak masih belum sepenuhnya mengalami rekonstruksi usai perang kawan ISIS, pemerintah Irak dilaporkan melakukan akuisisi besar-besaran alutsista untuk militernya.
Sebagaimana diketahui kota besar seperti Mosul dan sekitarnya masih terlihat belum pulih usai konflik beberapa tahun yang lalu itu.
Irak malah memberi alutsista dari Turki, Perancis, Italia, Bulgaria, Korea Selatan dan Rusia.
Pembelian itu termasuk pesawat tempur, helikopter serbu, senapan, ranpur dan lain sebagainya.
Meski tidak menjadi terkuat dari tetangganya seperti Qatar, Kuwai dan UAE yang telah lebih dahulu memiliki sistem seperti itu, dinilai akan buang-buang dana bagi Irak untuk menambah persenjataanya di saat Irak telah diperkuat dengan Hasd Saabi yang kini total anggotanya diperkirakan jutaan prajurit.
Namun, jika dilihat dari potensi ancaman kepada keamanan Irak, saat itu yang paling berbahaya justru datang dari Israel.
Tel Aviv selalu berhasil menyelinap ke wilayah Irak dan melakukan pemboman misterius bahkan di sekitar kota Baghdad.
Sistem radar dari Italia dan Turki diperkirakan akan digunakan untuk lindungi Irak dari pesawat Israel. Sementara pesawat tempur Rafale dapat melakukan intersepsi dan pengejaran.
Uniknya, Irak belum melakukan modernisasi di matra angkatan laut. Baik dalam pembelian kapal terbaru maupun kapal selam.
No comments:
Post a Comment