Pemerintahan Taliban menyatajan bahwa pihaknya mampu memperbaiki Bandara Internasional Hamid Karzai usai mengelami vamdalisasi dan perusakan oleh pasukan AS dkk dalam proses evakuasi yang berakhir kemarin.
Semua fasilitas bandara termasuk peralatan navigasi penerbangan mengakami vandalisasi dan perusakan yang tidak bisa diperbaiki kecuaki diganti baru.
Tidak hanya itu, monitor TV di pintu keberangkatan juga kelihatan dihancurkan ke lantai dengan sengaja.
Banyak warganet yang menyayangkan sikap tak gentlement AS tersebut karena juga merusak avianok dan kaca hampir 200-an pesawat Angkatan Udara yang berada di bandara tersebut.
Padahal sesuai dengan perjanjian keberadaan AS dkk di bandara tersebut termasuk ilegal karena seharusnya evakuasi berakhir pada 1 Mei kemaren. AS akan secara sepihak memperpanjang sampai 31 Agustus.
Dari kondisi bandara yang rusak berat, pemerintahan Taliban sepertinya tidak tergesa-gesa untuk memberikan hak pengelolaan kepada Turki dan Qatar sebagaimana direncanakan sebelumnya.
Jika pengelolaan diserahkan dalam kondisi rusak tentunya Turki dan Qatar akan mematok biaya yang tinggi karena hampir semua fasilitas tidak dapat digunakan.
Karena itu, pemerintahan Taliban dalam wawancara dengan media menyatakan bahwa pihaknya memilih untuk memperbaiki sendiri bandara tersebut dalam 10 hari mendatang.
Artinya bandara belum bisa digunakan untuk evakuasi sisa warga AS dll sebagaimana direncanakan sebelumnya karena AS dkk telah menghancurkan bandara.
Di lain pihak Rusia dan Tiongkok telah menyatakan ketidaksetujuan mereka akan sikap kurang baik yang ditunjukkan AS dkk kepada bangsa Afghanistan.
Di forum DK PBB kedua anggota tetap PBB itu menyatakan keberatan atas pembekuan cadangan devisa Afghanistan dan meminta Taliban tidak lagi dimasukkan dalam daftar teroris yang akan membuat bangsa Afghanistan sengsara, mengingat posisi Taliban yang kini berkuasa.
Turki juga tidak secara langsung mengutuk perusakan bandara oleh AS dkk namun menyatakan bahwa kestabilan politik Afghanistan akan berkontribusi pada mengurangi tekanan pada migrasi pengungsi.
Jika Taliban dan bangsa Afghanistan selalu dipojokkan dan ekonominya dihancurkan maka akan mendorong gelombang pengungsian ke Eropa melalui Iran dan Turki.
No comments:
Post a Comment