Usaha pemerintahan Islamic Emirate of Afghanistan (IEA) Taliban intuk merangkul semua pihak dalam pemerintahan inklusif di masa mendatang mendapat tantangan dari milisi Panjshir khususnya yang dipimpin oleh Ahmad Massoud.
Sementara milisi di bawah mantan wapres Amrullah Saleh memang sejak awal tidak bersedia negosiasi karena mereka memgaku sebagai pemerintahan yang sah usai Ashrag Ghani melarikan diri ke UEA, walau sebagai 'care taker'.
Sebelumnya dilaporkan Ahmad Massoud sempat bersedia bergabung dengan Taliban asal ayahnya Ahmad Shah Massoud tetap diakui sebagai pahlawan dan warga Panjshir mendapat amnesti sebagaimana penduduk Afghanistan lainnya.
Namun belakangan atas dorong eksternal, khususnya intelijen Perancis dan India, Massoud kembali menolak bergabung dengan Taliban dan menaikkan tawaran untuk mendapat 1/3 kekuasan pusat walau Panjshir hanya kurang dari 5 persen wilayah Afghanistan.
Dia juga membuat syarat militer Taliban tidak boleh masuk Pansjhir dan warganya tetap memikul senjata di wilayah tersebut.
Panjshir juga akan mendapat otonomi penuh mirip Kurdistan di Irak yang mempunyai pemerintahan dan politik luar negeri sendiri.
Sementara itu, menurut pengamat Afghanistan Hashim Wahdatyar yang dekat dengan intelijen Perancis Taliban mengajukan tiga tawaran:
1. Beberapa kursi di kementerian, artinya lebih dari satu. Jadi tidak menerima permintaan 1/3 dari kekuasaan yang kemungkinan sebagian dari anggota dewa kepresidenan, 1/3 dari kursi majelis shura, 1/3 dari jabatan militer, BUMN dan lain sebagainya.
2. Tetap mempertahankan struktur pemerintahan daerah di Panjshir tanpa campur tangan Taliban, namun tidak dalam bentuk otonomi yang bisa memancing kecemburuan dari provinsi lainnya.
3. Taliban juga tidak akan menyita persenjataan yang ditimbun selama 40 tahun di Pansjir. Namun warga tidak boleh menenteng senjata secara bebas di wilayah tersebut.
Namun sayangnya menurut Wahdatyar, semua tawaran dari Taliban tersebut ditolak oleh Massoud, hingga akhirnya konflik dan perang tak terhindarkan.
Sementara itu wapres Amrullah Saleh dengan rombongannya dilaporkan telah melarikan dengan helikopter ke Tajikistan dan akhirnya dibantah lagi oleh Saleh.
No comments:
Post a Comment