Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengutus Martin Griffiths menemui Presiden de Facto Pemerintahan IEA Taliban Mulla Baradar di Kabul, Afghanistan baru-baru ini.
Pertemuan dilakukan dengan khidmat membicarakan berbagai langkah proyek kemanusiaan untuk menghindari kelangkaan bahan pangan yang diprediksi bakal mendekat dalam bulan-bulan mendatang.
Menurut sejumlah berita, gudang pangan PBB di Afghanistan mukai menipis dan stok hanya bertahan selama sebulan.
Uniknya, pertanian Afghanistan mengalami surplus bahkan saat itu kesulitan mencari pasar yang bisa menerimanya.
Pemerintahan Taliban didorong mampu membeli hasil pertanian rakyat untuk menunjang ketahanan pangan ke depannya.
Griffiths juga menjadi utusan khusus Sekjen PBB ke Yaman yang sampai kini masih terpecah menjadi dua; pemerintahan penyelamat di Sanaa yang dikuasai kelompok Houthi dan pemerintahan Abd Rabbuh Mansur Hadi yang diakui PBB di Aden.
Meski keduanya sempat menandatangani perjanjian damai di Riyadh, Arab Saudi namun kesepakatan selalu mengalami kendala untuk direalisasikan di lapangan.
No comments:
Post a Comment