Pengumuman nama-nama yang akan mengisi pemerintahan IEA Taliban terus diundurkan walau publik Afghanistan sudah mulai tak sabar dan penasaran.
Untuk posisi tertinggi Emir yang akan mengemban tugas sebagai Amir Al Mukminin atau pemimpin spiritual Afghanistan setara dengan posisi Ali Khamenei di Iran tetap dipegang pemimpin Taliban Mulla Haibatullah Akhunzada seorang pakar ilmu Hadits.
Namun posisi eksekutif sebagai Presiden, atau PM tergantung pengumuman nantinya, Taliban mempunyai dua pilihan yakni Mulla Baradar yang kini menjadi Kepala Kantor Politik Taliban dan satu lagi Mulla Anas Haqqani.
Anas Haqqani disebut oleh berbagai media merupakan tokoh muda brilian di Afghanistan.
Dia sering kelihatan berada dalam tim perundingan Taliban dengan AS maupun Taliban dengan pemerintahan sebelumnya.
Masyarakat Afghanistan lebih yakin Mulla Baradar akan menduduki prosisi presiden karena namanya lama dikenal dan sering muncul di publik bersama pejabat dan Menlu luar negeri seperti Rusia, Tiongkok, Qatar, Iran dan lain sebagainya.
Beberapa negara di Arab dan juga Iran melalui utusan intelijen mereka diperkirakan lebih condong mendukung Mulla Baradar.
Sementara itu Pakistan dan beberapa negara sekutunya mendukung Anas Haqqani.
Media India sempat menyebarkan hoaks dan rumor bahwa pengikut Baradar dan Haqqani bentrok dalam sebuah musyawarah mengakibatkan luka tembak pada Baradar.
Namun jubir Taliban Zabehullah Mujahid menampik berita palsu tersebut dan menyebut pihaknya solid di internal pemerintahan.
Sebelumnya beredar informasi bahwa Taliban telah memilih Dewan Wali beranggotakan 12 orang untuk memilih calon presiden di masa mendatang.
Salah satu anggota dewan wali tersebut adalah Mulla Baradar beserta lima anggota Taliban lainnya. Sisanya non Taliban seperti Hamid Karzai, Gulbuddin Hekmatyar, Abdullah Abdullah, Mantan Menteri Dalam Negeri sebelumnya dan lainnya sebagai bagian dari usaha merangkul semua pihak (inklusif).
Jika dewan ini berposisi sebagai dewan wali di Iran yang tugasnya mencakup posisi MK, Wantimpres dan BPIP dalam versi Indonesia digabung bersamaan, maka posisi presiden akan dijabat Anas Haqqani karena Mulla Baradar sudah masuk dalam struktur dewan wali tersebut.
Namun dispekulasikan juga bahwa dewan beranggotakan 12 orang itu adalah dewan kepresidenan.
Dewan kepresidenan merupakan dewan eksekutif yang dipimpin secara bersamaan. Ketua dewan kepresidenan akan dianggap setara dengan kepala negara atau kepala pemerintahan tergantung konstitusi yang ada.
Sistem dewan kepresidenan ini diadopsi di Libya sampai sekarang.
Jika itu benar adalah dewan kepresidenan maka Anas Haqqani tidak masuk di dalamnya.
Kemungkinan jabatan menteri akan menjadi tugasnya di masa mendatang. Kecuali jika Presiden dijabat Mulla Baradar dan PM dijabat Mulla Anas Haqqani.
Sebagaimana sebelumnya Ashraf Ghani sebagai presiden dan Abdulah Abdullah sebagai Chief Executive Officer yang posisinya setara dengan PM.
Skenario berikutnya adalah dengan tidak memilih keduanya. Belakangan muncul tokoh netral bernama Mulla Mohammad Hasan Akhund yang merupakan kepala Rehbari Shura yang di Iran bernama Beit-e Rahbari atau The Office of the Supreme Leader of Iran (Persian: دفتر مقام معظم رهبری, Daftar-e Magham-e Moazzam-e Rahbari lit. Office of the Supreme Leadership Authority) dikenal juga dengan nama pendek the House of Leadership.
Kepala Rehbari Shura ini dapat menjadi penengah dari (dugaan) adaya dua kubu. Sementara Mulla Baradar akan menjadi wakil presiden.
No comments:
Post a Comment