Walau mempunyai salah satu populasi terbanyak di dunia, tidak ada satupun negara Islam yang mampu menduduki lima besar militer terkuat di dunia.
Bahkan untuk ranking 10 besar, hanya Pakistan yang menjadi negara nuklir yang diperhitungkan.
Posisi 5 besar diduduki oleh AS, Rusia, Tiongkok, India dan Perancis.
Praktis negara-negara dengan penduduk mayoritas Muslim rentan menjadi target peperangan moderen baik secara konvensional maupun perang moderen yang menggunakan tangan-tangan siluman seperti terorisme dan lain sebagainya.
Pakistan dan Turki yang menduduki lima terkuat di antara negara Islam juga tak lepas dari konflik internal.
Jika Turki masih menghadapi kekuatan pemberontak PKK Kurdi yang semakin kuat, Pakistan juga memiliki potensi konflik internal di wilayah Balochistan yang didukung diam-diam oleh intelijen India.
Mesir dan Aljazair juga menjadi dua negara Islam yang hingga kini memiliki kapal induk helikopter yang sebentar lagi akan ditambah Qatar yang sedang memesan kapal induk dari Italia.
Arab Saudi yang menjadi terkuat di antara negara-negara Teluk harus sibuk dalam konflik Yaman oleh penguasa Sanaa, kelompok Houthi.
Sementara itu Iran walau memiliki militer yang cukup kuat namun hidup dalam embargo ekonomi AS dkk.
Uniknya, Afghanistan yang kini dikuasai oleh Taliban melorot peringkat militernya menjadi di antara paling buncit karena tidak memiliki industri militer.
Negara ini sedang membangun kembali militernya usai banyak eks tentara keluar dari kesatuan usai naiknya Taliban memerintah Kabul.
Lemahnya posisi militer negara-negara Islam membuat rentan dengan serangan klandestin seperti terorisme yang mengatasnamakan Islam padahal disetir oleh intelijen negara-negara kuat secara militer.
No comments:
Post a Comment