Presiden Taiwan Tsai Ing-wen melalui akun Twitternya menginformasikan penyaluran donasi 100 juta dolar NT ke pengungsi Ukraina melalui Polandia.
Bantuan diberikan melalui perwakilan Taiwan di Polandia yang menggarisbawahi dukungan Taipei ke Ukraina usai diinvasi Rusia.
Secara de jure, Taiwan masih mengklaim sebagai Republik China yang wilayahnya mencakup seluruh Tiongkok sekarang.
Walau mereka kalah dalam perebutan kekuataan dari Partai Komunis China tahun 1940-an, namun kursi di DK PBB masih dipegang oleh Taiwan sampai tahun 1970-an.
Rusia baru-baru ini membuat daftar negara tak bersahabat yang dinilai tak mendukung invasi Kremlin ke Ukraina.
Taiwan, Singapura dan Korea Selatan termasuk dalam daftar tersebut selain AS dan negara-negara Eropa.
Perdagangan Taiwan ke Rusia memang dilakukan melalui pihak ketiga. Namun banyak industri Rusia yang masih bergantung dengan manufaktur IC atau Chip dari Taiwan.
Jika Rusia menjadi target tetap sanksi ekonomi global, maka mau tak mau Kremlin harus memperkuat industri semikonduktor mereka atau bergantung dengan Tiongkok.
Dunia pernah khawatir bahwa invasi Ukraina oleh Rusia bisa memicu invasi Tiongkok ke Taiwan.
Namun Beijing menegaskan bahwa pihaknya masih mengedepankan cara-cara damai untuk unifikasi Taiwan. Beijing meminta pihak luar tidak mengompori hubungan Tiongkok dan Taiwan usai invasi Ukraina.
No comments:
Post a Comment