Tobapos -- Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta Mahfud MD mengatakan Prabowo Subianto mendominasi jalannya debat capres kedua bertema Politik Internasional dan Ketahanan Nasional yang berlangsung di Hotel Holiday Inn, Jakarta, Minggu.
"Saya kira debat pertaama smpai ketiga, Prabowo mendominasi jalannya debat apalagi debat ketiga ini karena modal dasarnya sudah beda, jadi Prabowo selalu mengungguli Jokowi," ujar Mahfud MD usai menghadiri debat capres di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, Joko Widodo yang selama ini dianggap mengerti soal-soal praktis, namun pada debat bertema Politik Internasional dan Ketahanan Nasional mantan Walikota Solo tersebut tidak mengerti.
"Ditanya Laut Cina Selatan, karena dia tidak menegrti Laut Cina Selatan itu ada kasus apa, jawabnya gak nyambung, malah umum sekali," kata dia.
"Saya kira debat pertaama smpai ketiga, Prabowo mendominasi jalannya debat apalagi debat ketiga ini karena modal dasarnya sudah beda, jadi Prabowo selalu mengungguli Jokowi," ujar Mahfud MD usai menghadiri debat capres di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, Joko Widodo yang selama ini dianggap mengerti soal-soal praktis, namun pada debat bertema Politik Internasional dan Ketahanan Nasional mantan Walikota Solo tersebut tidak mengerti.
"Ditanya Laut Cina Selatan, karena dia tidak menegrti Laut Cina Selatan itu ada kasus apa, jawabnya gak nyambung, malah umum sekali," kata dia.
Kedua, ketika ditanya postur angkatan bersenjata dengan anggaran pemerintah yang tidak mencukupi, Jokowi malah menjawab mau mengangkat TNI sebanyak mungkin padahal tidak mempunyai uang.
"Ketika ditanya kalau kita gak punya uang, gimana cara angkat TNI Jokowi mau angkat TNI sebanyak mungkin. Sudah bilang ga punya uang, masih mau angkat TNI," kata dia.
Padahal, lanjutnya, itu mesti ada konsepnya yaitu Sishankamrata. Jawaban Jokowi seharusnya seperti itu. Ini kan soal data dilapangan, ternyata mantan Walikota Solo tersebut belum terlalu menguasai.
"Tapi memang yang namanya ekonomi pasar, pasar kering dia ngerti. Tapi kalau sudah soal politik internasional sama ketahanan nasional, yang selama ini selalu di anggap hebat soal praktis, ternyata tadi praktisnya tidak ada sama sekali soal Politik Internasional dan Ketahanan Nasional," kata dia.
Ia mengutarakan bahwa Jokowi tidak memahami perbedaan ketahanan dengan pertahanan. Ketahanan itu menyangkut urusan air, tanah maupun yang ada di daratan Inonesia, kalau pertahanan terkait tentara.
"Jadi memang agak susah, bagaimana membua politik luar negeri, kalau ketahanan dan pertahanan ga bisa bedain," ujar dia.
Ketika ditanya berapa skor pada debat kali ini, ia mengatakan Prabowo mengalahkan Jokowi dengan skor 5-0.
Dalam Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. (ant/adm)
"Ketika ditanya kalau kita gak punya uang, gimana cara angkat TNI Jokowi mau angkat TNI sebanyak mungkin. Sudah bilang ga punya uang, masih mau angkat TNI," kata dia.
Padahal, lanjutnya, itu mesti ada konsepnya yaitu Sishankamrata. Jawaban Jokowi seharusnya seperti itu. Ini kan soal data dilapangan, ternyata mantan Walikota Solo tersebut belum terlalu menguasai.
"Tapi memang yang namanya ekonomi pasar, pasar kering dia ngerti. Tapi kalau sudah soal politik internasional sama ketahanan nasional, yang selama ini selalu di anggap hebat soal praktis, ternyata tadi praktisnya tidak ada sama sekali soal Politik Internasional dan Ketahanan Nasional," kata dia.
Ia mengutarakan bahwa Jokowi tidak memahami perbedaan ketahanan dengan pertahanan. Ketahanan itu menyangkut urusan air, tanah maupun yang ada di daratan Inonesia, kalau pertahanan terkait tentara.
"Jadi memang agak susah, bagaimana membua politik luar negeri, kalau ketahanan dan pertahanan ga bisa bedain," ujar dia.
Ketika ditanya berapa skor pada debat kali ini, ia mengatakan Prabowo mengalahkan Jokowi dengan skor 5-0.
Dalam Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. (ant/adm)
No comments:
Post a Comment