• Monday, June 5, 2017

    Kiyai Muda NU Alumni Yordania Puji Keteladanan Buya Ali Akbar Marbun

    KH M. Riza Aziziy Hisyam (kiri) semasa kuliah di Universitas Yarmouk, Yordania, bersama; Julkifli Marbun, murid Buya Ali Akbar Marbun dan Alumni Pesantren Al Kautsar Al Akbar, saat itu mahasiswa S3 di World Islamic Sciences and Education (WISE) di Amman.
    Tobapos -- Organisasi Nahdhatul Ulama (NU) kini dipenuhi dengan bakat-bakat muda yang memimpin pesantren-pesantren baru di Tanah Air.

    Salah satunya adalah KH M. Riza Aziziy Hisyam, M.EIB, akrab disapa Gus Riza, yang kini mengasuh Ponpes Asshiddiqiyah 10 Sukaresmi. (baca).

    Walaupun begitu, alumni sebuah universitas dari Yordania ini, sebagaimana para kiai muda NU lainnya, tetap bersikap tawadhu dalam pergaulan sehari-hari.

    Hal itu terlihat saat dia mengomentari sebuah postingan di akun Facebook mengenai sepak terjang Buya Ali Akbar Marbun dalam liputan sebuah media yang terbit pada tahun 1998.

    "Kiai yg hebat. Alangkah beruntungnya bisa belajar kepada Beliau," tulisnya.

    Dalam liputan tersebut, terlihat Buya Marbun (baca) yang kini menjadi Rais Syuriah PBNU, Ketua Dewan Ulama Jamiah Batak Muslim Indonesia (JBMI) dan pengasuh Pesantren Al Kautsar Al Akbar, Medan dan Humbang Hasundutan (baca), Sumut, terlihat didokumentasi dalam berbagai kegiatan PWNU di Medan.




    Dikutip dari berbagai sumber, Gus Riza merupakan salah satu generasi muda yang berpotensi memimpin organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia tersebut.
    Dididik oleh ayahanda yang merupakan ulama besar, KH. Hisyam Syafaat (baca), pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Banyuwangi, Jawa Timur, Gus Riza telah berpengalaman dalam organisasi Ikatan Pelajar Nahdhatul Ulama (IPNU) dan pakar dalam ilmu ekonomi Islam.  (baca)

    Dakwatuna.com melaporkan, dunia dan lingkungan pesantren yang telah dia geluti semenjak kecil, menjadikan Gus Riza sangat akrab dengan yang namanya santri dan organisasi kepesantrenan.

    Ketika Gus Riza masih duduk di bangku SD, dia dikenal berprestasi bahkan di luar jam sekolah pun dia terlihat rajin menimba ilmu kepada santri-santri senior untuk belajar membaca kitab-kitab kuning dan juga giat menghafalkan ayat-ayat Alquran.

    Keadaan ini membuat dia dikagumi dan disenangi oleh teman-teman sebayanya dan tak jarang disanjung oleh santri-santri senior karena kemampuannya dalam memahami pelajaran sangat kuat.



    Gus Riza memiliki pengalaman mengajar selama satu semester di Sekolah Tinggi Agama Islam Darussalam (STAIDA) Yayasan PP. Darussalam Banyuwangi Jawa Timur, pada mata kuliah 'Sistem Ekonomi Islam'. Mampu berbahasa Arab secara aktif lisan maupun tertulis.

    Pernah aktif dalam beberapa organisasi keterpelajaran dan kepemudaan, di antaranya sebagai Ketua PPI Yordania periode 2010-2011. Saat ini adalah Khadimul Ma’had PP. Asshiddiqiyah 10 Cianjur Jawa Barat.

    Pada tahun 2002-2003, Gus Riza menjadi ketua IPNU komisariat PP. Darussalam, kiprahnya dalam memperjuangkan IPNU tidak berhenti sampai di situ, pada tahun 2003-2005 dia menjadi pengurus di departemen Kemahasiswaan dan Pengembangan Keilmuan PW. IPNU Jawa Timur. Karena kualitas pribadi yang mumpuni akhirnya pada tahun 2005-2007 Gus Riza pun diangkat menjadi wakil bendahara PW. IPNU Jawa Timur.

    Setelah tahun 2007 akhir, Gus Riza harus berhenti dari jabatan-jabatan IPNU karena Gus Riza harus melanjutkan studinya S2 ke Yordania.

    Di sela kesibukannya, kini, dia tetap menyempatkan diri untuk menulis di berbagai media massa nasional. (adm)


    Adv: Yuk, Belanja Online di POP Shop
    loading...


    Tentang Kami

    Www.TobaPos.Com berusaha menyajikan informasi yang akurat dan cepat.

    Pembaca dapat mengirim rilis dan informasi ke redaksi.dekho@gmail.com

    Indeks Berita