Tobapos -- Gelaran Safari Dakwah Tuan Guru Bajang di Medan tampak berbeda, melihat sejak awal acara banyak yang berpantun, Tuan Guru Bajang berusaha membuat pantun untuk para jamaah, di Rumah Tahfidz Miftahul Jannah, Medan, Jumat (04/08).
“Dari tadi berulang-ulang pembawa acara menyampaikan pantun-pantun yang indah, jadi saya waktu duduk tadi mikir, kira-kira apa yang bisa saya buat jadi pantun, saya akhirnya ngarang pantun, mudah-mudah tidak aneh suaranya," ucap TGB sebelum berpantun dikutip dari SuaraNW
Pantunnya berbunyi,
Wainna lahu lahafidzun
Firman Allah dalam kitabnya
Anak-anak Medan berduyun-duyun
Menghapalkan al-Qur’an bersama-sama
Pantun Gubernur Nusa Tenggara Barat ini disambut tepuk tangan meriah para hadirin. Tidak sampai di situ, Tuan Guru Bajang pun melanjutkan pantunnya. Selesai membaca bait pantun kedua, TGB diam cukup lama, lalu berucap “sebentar dulu” yang sontak membuat jamaah geger.
“Dari tadi berulang-ulang pembawa acara menyampaikan pantun-pantun yang indah, jadi saya waktu duduk tadi mikir, kira-kira apa yang bisa saya buat jadi pantun, saya akhirnya ngarang pantun, mudah-mudah tidak aneh suaranya," ucap TGB sebelum berpantun dikutip dari SuaraNW
Pantunnya berbunyi,
Wainna lahu lahafidzun
Firman Allah dalam kitabnya
Anak-anak Medan berduyun-duyun
Menghapalkan al-Qur’an bersama-sama
Pantun Gubernur Nusa Tenggara Barat ini disambut tepuk tangan meriah para hadirin. Tidak sampai di situ, Tuan Guru Bajang pun melanjutkan pantunnya. Selesai membaca bait pantun kedua, TGB diam cukup lama, lalu berucap “sebentar dulu” yang sontak membuat jamaah geger.
![]() |
KH DR Dedi Masri bersama Tuan Guru Bajang (paling kanan) |
Perlu diketahui TGH. Muhammad Zainul Majdi yang tidak pernah berpantun berusaha keras membuat pantun untuk jamaah dalam waktu yang singkat. Ia pun melanjutkan pantunnya yang dibuat untuk rekannya sesama alumni Mesir, KH DR Dedi Masri yang juga merupakan Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW), Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) Sumut, Ketua YPIHM Darul Ilmi Murni dan alumni Pesantren Al Kautsar Al Akbar Medan, Sumut. (baca)
Ustadz Dedi orang yang gagah
Lulusan Mesir tamat al-Azhar
Tidak perlu di dunia bermegah-megah
Cukup jadikan al-Qur’an sebagai sinar
Masyarakat yang hadir memberikan tepuk tangan karena TGB berhasil menyelesaikan pantun kedua. TGB lalu menutup pantunnya karena merasa sudah cukup dan tidak sanggup membuat pantun lagi, “Sudah dua saja sudah cukup, tidak sanggup bikin lagi,” ucap TGB. (baca)
Dilaporkan Republika, TGB merupakan salah satu sosok pemuda Indonesia yang dianggap sanggup memimpin bangsa. Tak diragukan lagi, pandangan itu datang dari Ridwan Kamil, Walikota Bandung, yang dianggap mempunyai integritas tinggi dalam kepemimpinanya.
"Pak TGB mewakili generasi kepemimpinan Indonesia, usianya masih muda, mirip-mirip kaya saya. Ini menunjukkan anak muda bisa berprestasi," kata Ridwan Kamil usai bertemu TGB di Mataram dalam sebuah kesempatan. (sumber/adm)
Adv: Yuk, Belanja Online di POP Shop
No comments:
Post a Comment