Banyak media berspekulasi mengenai kunjungan Presiden Kurdistan Irak Nechirvan Barzani ke Turki baru-baru ini.
Baik media Kurdistan maupun Turki berusaha untuk tidak berspekulasi mengenai isi pembicaraan Barzani dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Namun kunjungan ini dinilai banyak pihak akan berkontribusi kepada peningkatan keamanan kawasan.
Sebelumnya Barzani disebut telah berjumpa dengan pemimpin pemerintahan SDC/SDF/AANES Suriah Mazloum Abdi yang berujung pada pembukaan perbatasan kedua wilayau Kurdi itu.
Jenderal SDF itu masih dianggap oleh Turki sebagai gembong teroris karena hubungan Mazloum Abdi dengan pemimpin PKK yang merupakan kelompok pemberontak di Turki.
Hubungan antara Kurdistan Irak degan Turki sangat kompleks. Di satu sisi investor Turki merupakan salah satu yang terbesar di Kurdistan dan di lain pihak output minyak Kurdistan disalurkan melalui Turki.
Namun Kurdistan tidak secara nyata melarang wilayahnya digunakan oleh PKK untuk menyerang Turki.
Walau begitu, Kurdistan memberikan izin kepada Turki untuk mengejar PKK di pegubungan Qandil dan wilayah lainnya yang menjadi basis pemberontak.
Jika kunjungan Barzani ini berhasil membuat Turki dan SDF berdamai, maka ini akan menjadi terobosan yang besar meski banyak pihak ragu hal itu bisa terjadi dalam waktu dekat.
Nechirvan Barzani merupakan mantan PM Kurdistan dari parpol KDP dan yang digantikan sebagai PM saat adalah Barham Salih dari parpol PUK yang kini menjadi Presiden Irak.
Meski Kurdistan adalah sebuah wilayah otonomi di Irak namun posisinya sangat strategis karena posisi Presiden Irak biasanya dijabat oleh seorang Sunni dari Kurdistan.
KDP menominasikan Hosyar Zebari sebagai calon presiden dalam pemilu kali ini menggantikan Barham Salih.
Namun Zebari dijegal oleh pengadilan karena sedang menghadapi kasus korupsi. Jika KDP tidak menggantikan calonnya maka kemungkinan Barham Salih akan tetap mengisi jabatannya sebagai Presiden.
Posisi PM di pemerintahan federasi Irak biasanya dipegang oleh pejabat Syiah sementara ketua parlemen oleh Sunni Arab.
No comments:
Post a Comment