Saat invasi Rusia dimulai ke Ukraina, pergerakan pasukan Beruang Merah itu terlihat melambat di sekitar kota Kyiv.
Saat itu, Presiden Vladimir Putin menyebut langkah merebut ibukota Ukraina Kyiv sangat perlu untuk memotong jalur komando dan pasokan tentara ke Donbass, wilayah yang terdapat di dalamnya Donetsk dan Lugansk yang diakui Kremlin sebagai negara merdeka.
Namun terlihat pasukan Rusia hanya bisa mengepung dan kejeran kendaraan tempur antri di luar Kyiv.
Saat itu, Presiden Chechnya Ramzam Kadyrov memintan Putin untuk mengijinkn pasukannya ikut menggempur Kyiv karena dia menilai serangan ke Kyiv terlalu lambat. Dia juga meminta Putin segera menginstruksikan pasukan Rusia masuk ke Kyiv.
Belakangan intelijen Inggris menjelaskan beberapa alasan mengapa Kremlin seperti enggan merebut Kyiv.
1. Demoralisasi di antara pasukan Rusia.
Sebagaimana diberitakan pasukan Rusia yang disiagakan di perbatasan Ukraina pada awalnya hanya latihan dan diikuti oleh kebanyakan wajib militer atau wamil yang tidak mempunyai semangat tempur kecuali hanya menunaikan tugas wajib bergabung ke militer.
Meski para wamil ini berhasil masuk ke Kyiv Oblast setelah sebelumnya dibukakan jalan oleh pasukan khusus, mereka tidak sanggup mempertahankan posisi.
2. Kurangnya komunikasi antara komandan dengan pasukan
Banyak pasukan Rusia tidak mengerti mengapa Kremlin akhirnya memutuskan untuk menyerbu Kyiv.
Dinamika politik kawasan tidak dijelaskan oleh komandan ke anggotanya sehingga menimbulkan pembangkangan dari beberapa pasukan khususnya yang baru.
3. Kesalahan intelijen Rusia
Pihak intelijen Rusia dilaporkan salah mengukur kekuatan lawan di beberapa titik sehingga menimbulkan korban jiwa pada unit-unit tertentu.
Kuat dugaan kemampuan intelijen Rusia dapat dinetralkan oleh intelijen Ukraina yang memang dibantu CIA dll dari NATO termasuk pasokan data satelit mata-mata.
4. Kualitas rendah peralatan tempur individu pasukan Rusia
Mungkin karena keadaan yang tergesa-gesa, pasukan infantri Rusia tidak memiliki kelengkapan modern sebagainana pasukan Ukraina.
Dalam beberapa video viral disebut pasukan infanteri hanya dibekali senjata AK-47 buatan tahun 1940-an tanpa alat komunikasi yang canggih.
Sehingga pasukan Rusia hanya mengandalkan kendaraan lapis baja untuk mengepung Kyiv. Sementara kepemilikan senjata anti tank hampir merata di pasukan Ukraina yang mendapat bantuan jor-joran dari NATO.
Meski beberapa satuan pasukan Rusia memiliki senjata, alat komunikasi dab drone personal yang canggih tapi itu tidak merata di semua unit.
5. Sanksi ekonomi dan perubahan kebijakan di Kremlin turut membuat pasukan Rusia semakin melemah.
Dari beberapa variabel di atas dapat disimpulkan mengapa akhirnya Putin tidak mengabulkan permintaan Presiden Chechnya untuk segera menguasai Kyiv.
Sebagaimana dilaporkan Chechnya hanya menyiagakan sekitar 12 ribu pasukan dengan 50 ribu cadangan untuk rotasi.
Akhirnya pasukan Chechnya dikonsentrasikan untuk menguasai Mariupol yang terletak di wilayah Donbass Timur Ukraina.
No comments:
Post a Comment