Di ibu kota Rwanda, Kigali, Power akan memimpin delegasi AS pada upacara menandai ulang tahun ke-20 kekejaman yang menewaskan 800.000 orang, terutama minoritas Tutsi, kata misi AS di PBB Jumat.
Di Burundi, "di mana tanda-tanda mengkhawatirkan pengusiran etnik dan penindasan muncul," Power akan bertemu Presiden Pierre Nkurunziza dan para mahasiswa serta para pemimpin masyarakat sipil, kata satu pernyataan.
Dia akan membahas "bagaimana cara untuk mencegah negara itu dari perbuatan tercela dari kemajuan yang dibuat sejak akhir perang sipil pada tahun 2005," katanya.
Dan selama kunjungan kedua ke CAR, duta besar akan bertemu dengan para anggota pemerintahan transisi yang baru, termasuk Presiden Catherine Samba-Panza dan pimpinan pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika.
Kunjungan ke negara yang dilanda perselisihan ini bertujuan untuk mendukung "Upaya-upaya yang sudah ada dan untuk meletakkan dasar bagi Operasi Perdamaian resmi PBB." (ant/adm)
Di Burundi, "di mana tanda-tanda mengkhawatirkan pengusiran etnik dan penindasan muncul," Power akan bertemu Presiden Pierre Nkurunziza dan para mahasiswa serta para pemimpin masyarakat sipil, kata satu pernyataan.
Dia akan membahas "bagaimana cara untuk mencegah negara itu dari perbuatan tercela dari kemajuan yang dibuat sejak akhir perang sipil pada tahun 2005," katanya.
Dan selama kunjungan kedua ke CAR, duta besar akan bertemu dengan para anggota pemerintahan transisi yang baru, termasuk Presiden Catherine Samba-Panza dan pimpinan pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika.
Kunjungan ke negara yang dilanda perselisihan ini bertujuan untuk mendukung "Upaya-upaya yang sudah ada dan untuk meletakkan dasar bagi Operasi Perdamaian resmi PBB." (ant/adm)
No comments:
Post a Comment